Paskah PMK ITB 2012
Berapa banyak orang Kristen yang sadar bahwa dirinya adalah terang? Hanya sedikit. Sikap terbanyak yang ada: biasa saja atau menganggapnya angin lalu. Kebanyakan berujar, “Sudah cukuplah saya percaya kepada Yesus, saya berbuat baik dan melakukan perintahnya.” Menjadi terang? Nantilah, keadaan saya saja masih gini-gini aja. Boro-boro mau jadi terang, hidup aja udah susah.
Paskah PMK ITB 2012
Berikut saya sampaikan isi Firman Tuhan yang dibawakan dalam Ibadah Paskah PMK ITB 2012 beberapa waktu lalu.
Di dalam Matius 5:13-16, dalam bagian Khotbah di Bukit, Yesus secara eksplisit menginginkan hidup kita menjadi terang. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga” (ayat 16). Kita adalah terang dunia ketika kita menjadi murid Kristus. Kita tidak perlu bertanya lagi, bagaimana kita menjadi terang itu, karena kitalah terang tersebut.
Manusia diciptakan Tuhan untuk suatu pekerjaan yang mulia. Namun, manusia telah kehilangan kemuliaan akibat dosa. Lebih lanjut lagi, manusia tidak akan mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Manusia cenderung akan semakin terjerumus di dalam dosa yang semakin dalam.
Jadi, bagaimana caranya manusia dapat selamat? Allah tahu jelas bagaimana caranya. Ia merancangkan sebuah rencana penyelamatan umat manusia melalui kedatangan Yesus, Anak-Nya sendiri. Yesus harus mati disalibkan untuk jadi penebus semua dosa manusia. Hidup kita yang percaya kepada-Nya diubahkan. Yang dulunya hamba dosa dan berhadapan dengan maut dan kematian kekal, sekarang menjadi hamba Allah dan memiliki keselamatan di dalam-Nya.
Di dalam rangkaian Khotbah di Bukit, Yesus mengatakan bahwa semua muridnya adalah garam dan terang dunia. Benar, kitalah garam dan terang dunia. Kita harusnya memancarkan terang dan menggarami dunia ini. Terang akan selalu mengusir kegelapan. Di mana ada terang, tidak ada yang namanya kegelapan. Bagaimana dengan garam? Garam berfungsi mengawetkan atau mencegah pembusukan, garam juga memberikan rasa. Wah, sungguh hebat bukan? Menjadi murid Yesus berarti kita sungguh-sungguh mencegah dunia ini dari kegelapan, kebusukan, dan kasih yang menjadi tawar.
Menjadi murid Yesus berarti mengubah arah pandang hidup kita menjadi berpusat kepada Yesus. Tidak lagi berfokus pada aku, aku, dan aku. Dosa, di dalam bahasa inggris adalah SIN. Kalau kita selidik lebih jauh lagi, bagian tengah dari dosa itu adalah I (saya), jadi benarlah bahwa berfokus pada diri sendiri hanya akan membawa kita kepada dosa dan maut.
Berbeda dengan Joy (kebahagiaan, sukacita), yang juga bermakna: Jesus first, Others second, Yourself last. Di saat kita mengutamakan Yesus dan juga sesama manusia jauh dibandingkan dengan orang lain, di saat itulah kebahagiaan dan sukacita itu kita rasakan. Mengutamakan Yesus juga akan membuat kita menjadi garam dan terang layaknya Kristus.
Jadilah terang! Ingat selalu akan begitu besarnya kasih Allah kepada setiap kita. Yesus rela mati mencurahkan darah-Nya ganti penebusan dosa kita. Secara khusus, jadikan kembali momen paskah di tahun ini sebagai perenungan akan kasih-Nya. Hidup ini akan menjadi begitu indah dan luar biasa bagi dunia.
You are the light, show up your light! Hidup yang diubahkan Kristus adalah hidup yang menjadi terang. Hidup yang juga memancarkan terang itu. Anda harus merasakan kasih Allah secara pribadi untuk dapat mengerti betapa besarnya Ia mencintai Anda. Selamat Paskah. Tuhan Yesus Memberkati.
– Firman Tuhan dalam Ibadah Paskah PMK ITB 2012
Sumber Gambar : Vimeo