Belajar dari Emas Kemenyan dan Mur Sebuah Refleksi Natal
Emas kemenyan dan mur adalah tiga hadiah yang dibawa oleh orang-orang Majus di dalam peristiwa kelahiran Yesus. Patut dicatat di sini adalah, orang-orang Majus itu tidak hanya terdiri dari tiga orang. Bahkan ada kemungkinan sekelompok orang dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini dibenarkan dengan fakta bahwa pada zaman dahulu, orang-orang bepergian dalam rombongan untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan, apalagi untuk perjalanan yang jauh. Tiga orang Majus mungkin diasosiasikan dengan tiga jenis hadiah yang dipersembahkan kepada Yesus.
Tiga orang Majus itu tidak dijelaskan secara terperinci di dalam Alkitab. Yang dapat kita tangkap, mereka adalah orang-orang dari golongan terpelajar. Hal ini didasari oleh kemampuan mereka melihat tanda dari bintang (ilmu Astronomi) yang pada saat itu bukanlah ilmu sembarangan, yang kemudian meyakinkan kita bahwa orang-orang Majus ini adalah orang-orang terpilih.
Emas Kemenyan dan Mur Sebuah Refleksi Natal
Lantas, setelah menempuh perjalanan yang panjang, orang-orang Majus itu tiba dan bertemu dengan Yesus. Seorang bayi mungil bersama dengan orangtuanya. Mereka memberikan persembahan berupa emas kemenyan dan mur sebagai tanda penghormatan mereka kepada Raja Orang Yahudi yang baru saja lahir.
Emas kemenyan dan mur adalah tanda persembahan manusia kepada Yesus Sang Raja. Persembahan yang layaknya kita berikan kepada Tuhan Yesus atas kedatangan-Nya ke dalam dunia. Kini, pertanyaan itu datang kembali ke dalam kehidupan setiap kita: apakah yang sudah kita persembahkan kepada Tuhan di hari kelahiran-Nya?
Bakat bermain musik, keahlian dalam bidang media, menjadi pemimpin pujian di gereja adalah sebagian kecil dari macam persembahan kita. Semua usaha dan pekerjaan yang kita lakukan dengan sepenuh hati juga adalah persembahan terindah bagi Yesus di hari Natal ini. So, apa hadiahmu bagi Yesus di Natal ini?
Sumber gambar orang Majus membawa emas kemenyan dan mur : BlogSpot