Kasih Allah Amat Besar
Kasih Allah amat besar pada manusia. Frase inilah yang menjadi kunci seluruh Alkitab. Dari kitab Kejadian hingga Wahyu, kita selalu akan menemukan bukti kasih Allah dalam perjalanan hidup manusia. Tidak pernah gagal. Tidak pernah berhenti.
Dalam kitab kejadian, kita bisa melihat bagaimana manusia bertemu dengan dosa. Manusia berdosa menjadi takut dan malu. Manusia bersembunyi dan menjauh dari Allah. Manusia tidak mau mendekat kepada Allah. Tetapi, Allah mencari dan datang kepada manusia, menawarkan jalan keluar dari dosa. Beratus-ratus tahun Allah menunjukkan kasih setia-Nya pada kita yang mengkhianati-Nya.
Sungguh Kasih Allah Amat Besar
Sampai puncaknya, Allah mengutus anak-Nya yaitu Yesus Kristus untuk menjadi manusia, turun ke dalam dunia. Ini adalah bukti bahwa Allah yang mencari manusia. Yesus kemudian rela menderita dan mati untuk menebus dosa manusia. Yesus menjadikan dirinya sendiri korban pengganti dosa manusia. Yesus mengorbankan dirinya sebagai pendamaian antara Allah dan manusia.
Kalau merenungkan kembali kisah Yesus yang menderita dan disalibkan, kita akan terkagum dan merasakan betul kasih anugerah Allah dalam hidup ini. Masakan kita masih berbuat dosa padahal Yesus sudah mati untuk menebus kita. Masakan kita masih tidak mempercayai dan mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita? Masakan kita masih mau bersembunyi dan berjalan jauh dari Allah?
Kasih Allah Amat Besar
Kasih Allah amat besar, yang tak dapat kulukiskan,
Lebih tinggi dari bintang, lebih dalam dari lautan.
Meski Adam t’lah berdosa, Ia mengutus Anak-Nya,
Agar kita damai dengan-Nya, dosa diampuni-Nya.
Kasih Allah tak terduga, tinggi, dalam, dan luas,
tetap teguh tak berubah, sampai slama-lamanya.
Dengan langit sbagai kertas, batang pohon sbagai pena,
Air laut sbagai dawat, tiap orang penulisnya.
Tak mungkin akan menuliskan kasih Allah yang besar,
langit dari timur ke barat, tak akan memuatnya.
sumber gambar: blogspot