Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (23)-Onde-Onde Terlezat
Lanjutan dari Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (22)
Apakah Anda mengetahui kue onde-onde? Onde-onde adalah sejenis kue yang berbentuk bola yang diselimuti oleh biji wijen. Kue ini biasanya berisi kacang hijau. Kami berdua sangat menyukai kue ini, sejak masih kecil hingga sekarang. Kami berdua paling menyukai kue onde-onde buatan seseorang, namanya Ibu Rudi. Ibu Rudi adalah teman dari mama saya di dalam suatu perkumpulan doa yang berada di perumahan kami.
Pertama kali saya mencicipi kue onde-onde tersebut saat ada kebaktian di rumah kami. Mama memesan sejumlah kue onde-onde dari Ibu Rudi. Ternyata rasanya enak dan banyak orang yang menyukainya juga. Ibu Rudi terkenal karena bisa membuat kue yang enak di lingkungan sekitar rumah kami. Sejak saat itulah, mama selalu memesan dari Ibu Rudi. Kata mama, “Ya sekalian kita bisa berbagi berkat, kan memang enak onde-ondenya.“
Sampai dengan saat ada kumpul keluarga bersama di hari Sabtu, tanggal 30 Maret kemarin. Ya, jadi setelah acara pernikahan Bang Reza dan Kak Lita di hari Jumat, kami sekeluarga besar mengadakan kumpul dan berdoa bersama. Mengucap syukur atas segala berkat yang Tuhan berikan kepada keluarga besar ini, seperti saat pernikahan Bang Hendra dengan Kak Ester dua tahun yang lalu. Di acara ini, mama kembali memesan kue onde-onde dari Ibu Rudi. Rasanya masih sama seperti rasa onde-onde yang kami kenal sejak kami masih kecil. Tidak berubah. Bahkan, semua saudara juga mengatakan bahwa onde-onde ini enak, Kak Lita salah satunya yang kini juga sudah menjadi penggemar kue onde-onde.
Hari berlalu begitu cepat sabtu itu. Malam sudah datang, dan satu-persatu saudara kembali pulang. Bang Reza dan Kak Lita, kemudian disusul keluarga Bapatua Sihite yang kembali ke Cilacap, Uda Natan, dan Mamatua Friska. Rumah kembali sepi seperti hari-hari dahulu. Namun, pengalaman indah bisa berkumpul dan berdoa bersama dengan keluarga tidak akan ternilai harganya sampai kapan pun. Bisa duduk bersama dan membicarakan hal-hal bersama terasa lebih indah ketimbang liburan di luar negeri atau sekedar berjalan-jalan di mal, karena mereka semua–ya mereka semua–adalah keluargaku.
Terima kasih Tuhan. Terima kasih.