Skype di Hari Ulang Tahun Mama
Tanggal 1 Juni 2013. Hari ulang tahun Mama. Hari ini saya bisa skype lagi sama mama. Bisa berkomunikasi, bernyanyi, dan berdoa bersama. Sebetulnya tidak hanya hari ini saja, saya teratur berkomunikasi dengan mama, papa, dan abang melalui skype. Tapi entah mengapa hari ini saya jadi teringat akan satu hal. Satu hal yang saya lupakan selama ini.
Skype dengan Mama
Skype dengan mama, papa, dan abang saya lakukan dengan sangat teratur. Setiap minggu minimal 2 kali skype dengan mama. Saya dan mama bisa bertatap muka dan berkomunikasi. Saya teratur menceritakan keadaaan kuliah dan kesibukan sekarang. Mama pun begitu, mama menceritakan keadaan mama, papa, dan juga abang. Setelah bercerita panjang, kami selalu mengakhiri percakapan skype dengan bernyanyi dan berdoa bersama. Biasanya saya memilih satu lagu, mama memilih satu lagi. Setelah bernyanyi, kami berdoa bersama. Saya yang duluan berdoa, lalu kemudian mama berdoa. Tidak pernah berubah. Tidak pernah berbeda.
Tapi ada satu hal yang saya lupakan. Karena saking teratur dan gampangnya berkomunikasi lewat skype dengan mama, saya jadi lupa bersyukur pada Tuhan. Bersyukur karena saya bisa terhubung ke internet. Bersyukur karena di rumah ada internet. Bersyukur karena laptopnya bagus dan bisa digunakan untuk skype. Bersyukur kalau mama bisa menggunakan skype.
Hal-hal seperti ini yang saya lupakan. Tapi ketika mendengar cerita dari teman-teman, saya ditegur dan diingatkan agar jangan lupa bersyukur. Ada seorang teman yang di rumahnya tidak ada internet, tidak ada juga kabel telepon rumah. Jadi dia harus merogoh kocek lumayan besar untuk membayar tagihan menelepon ke handphone mamanya. Meskipun sudah mengeluarkan uang besar sekalipun, ada kalanya suaranya tidak jelas, sering putus-putus, dan dia tetap tidak bisa melihat muka mamanya.
Lain lagi dengan cerita seorang teman. Meskipun di rumahnya sudah ada internet, tapi belum ada komputer untuk bisa skype. Alhasil, dia harus juga mengeluarkan dana yang besar untuk dapat berkomunikasi dengan mamanya. Dia bercerita kalau dia pulang pas liburan, dia akan membelikan komputer baru agar bisa skype sama mamanya.
Ada lagi cerita dari teman lain. Di rumahnya sudah ada laptop, sudah ada internet, tapi mamanya tidak bisa menggunakan skype. Jadi percuma, dia tetap harus menelepon mamanya via handphone.
Ketika mengingat-ingat cerita ini, saya serasa ditegur keras. Saya sering lupa mengucap syukur kepada Tuhan kalau saya, mama, papa, dan abang masih bisa skype. Tidak pernah sepeser pun saya keluarkan untuk bisa komunikasi sama mama. Tidak perlu saya membayar mahal untuk bisa video call (panggilan video) sama mama. Tidak perlu susah payah untuk berkomunikasi dengan skype. Skype dengan mama, semuanya mudah. Semuanya praktis. Semua hanya karena kasih Tuhan saja. Terimakasih Tuhan.