Andalkan Yesus! Jangan yang Lain
Hari itu saya mengikuti seminar mengenai energi di sebuah hotel di Kota Bandung. Seminar itu merupakan ajakan dari seorang bapak yang saya kenal cukup baik selama ini. Dan saya bersyukur, dia masih mengingat saya, padahal hanya satu kali saya mengutarakan keinginan saya untuk mendalami masalah energi kepadanya. Saya pun hampir lupa dan harus berpikir beberapa kali untuknya.
Di seminar itu, saya melihat seorang panitia yang agak kerepotan saat menaiki tangga dengan harus membawa buklet dan souvenir yang akan dibagikan kepada para peserta seminar yang cukup banyak. Saya menawarinya bantuan untuk membawa sebagian, namun nyatanya Ia menolak, “Tidak usah mas, tidak apa-apa, saya bisa sendiri.” Mendengar jawaban itu, saya pun saya berjalan di belakang dia, sambil sesekali melihat langkah kakinya saat menaiki tangga. Mungkin dia segan menerima bantuan. Mungkin juga dia tidak percaya kepada saya yang terlihat masih sangat muda (hehe), padahal tidak mungkin saya berbuat jahat, orang masuk hotel aja ada pemeriksaan barang bawaan.
Saya pun berandai-andai, apakah yang Tuhan pikirkan ketika kita berkata, “Tuhan, jangan repot-repot! Aku bisa sendiri kok ini.”
Andalkan Yesus!
Rasanya sikap semacam ini tidaklah diperlukan dalam hubungan dengan Allah. Ketika seseorang berkata, “Jangan repot-repot, Tuhan” ini artinya ia sedang mengandalkan kekuatannya sendiri. Ia merasa dirinya mampu dan tidak membutuhkan bantuan. Alkitab memperingatkan kita untuk menolak sikap seperti itu. Dalam Yeremia 17:5, Beginilah Firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan!”
Mungkin, hari ini juga, Bapa kita di Surga sedang berdiri di depan pintu hati kita. Tergerak oleh belas kasihan, Ia mengetuknya. Mendengar Dia mengetuk, kita menyadari kalau masih ada hal dalam hati kita yang kacau balau dan kita mulai panik, “Astaga, Dia sudah tiba. Dia akan melihat semua kekacauan ini dan berpikir kalau saya tidak bertanggung jawab atas hidup saya!” Kemudian kita sibuk mengatur di sana-sini dengan usaha untuk mengatur ulang hidup kita. Kita meminta Tuhan menunggu, dan kita berkata, “Iya Tuhan, tunggu sebentar lagi, saya perlu membereskan beberapa hal dulu.” Lalu kemudian kita secapatnya merapikan dan membereskan hidup kita, sekali lagi dengan kekuatan kita sendiri.
Akan tetapi, saya tegaskan, kita tidak perlu melakukan itu semua! Allah selalu hadir. Dia sudah tahu tentang kekacauan dalam hidup kita tersebut, bahkan sebelum Dia masuk untuk membereskannya bagi dan bersama kita. Dia ingin kita melibatkan-Nya di dalam setiap detil hidup kita, bahkan dalam keputusan yang terkecil sekalipun. Jadi, kiranya ucapan tadi menjadi demikian, “Masuklah Tuhan, Kau lihat, aku telah membuat kacau di sana-sini. Maafkan Aku, Tuhan. Mari masuk dan tolong bereskan segalanya bagiku.”
Hanya pada saat itulah, kita sedang mengandalkan kekuatan-Nya, dan bukan pada kekuatan kita sendiri. Saya yakin saat itulah Tuhan akan bekerja dan mengubahkan hidup kita ini. Kegagalan, rasa lelah, dan keputusasaan itu ada bukan karena Tuhan ingin kita mengalaminya, melainkan karena kita terlalu mengeraskan hati dan tidak mengandalkan Yesus dari awal. Kita terjebak akibat mengandalkan kekuatan kita sendiri.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.Amsal 3:5-7
1 thoughts on “Andalkan Yesus! Jangan yang Lain”