Hidup dalam Komunitas 2
Ketiga, di dalam komunitas ada kebersamaan. “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”(Maz. 133:1), adalah salah satu ayat favorit saya. Dikatakan alangkah baiknya dan indahnya, jika kita dapat diam bersama dengan rukun. Di dalam Alkitab KJV dikatakan, live together atau hidup bersama. Kebersamaan tidak hanya berarti kita melakukan hal-hal bersama, seperti makan, bepergian, pertemuan, atau apapun. Lebih dari itu, kebersamaan berarti kita turut serta di dalam kesulitan yang orang lain kita hadapi. Kita menyelami perasaan orang-orang yang ada di dalam komunitas kita.
Keempat, ada berkat di dalam komunitas. “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”(Maz. 133:3b). Tuhan menjanjikan berkat di dalam komunitas kita. Berkat tidak melulu soal uang atau hal materi, ini juga berbicara mengenai sukacita dan kebahagiaan, tawa canda, perhatian, dan juga rasa saling memiliki. Tuhan begitu rindu mencurahkan berkat-berkat-Nya ke tengah-tengah komunitas kita.
Kita berbeda-beda, tetapi kita berkerabat dalam satu keluarga besar yang bernama Keluarga Umat Manusia. Warna kulit kita berbeda, ada yang hitam, putih, kuning, dan coklat, namun warna darah kita semua sama, yaitu merah. Kita semua berkerabat. Kita semua saudara.
Karena berkerabat kita saling menyapa dan merangkul sebagaimana yang diperbuat oleh orang Minahasa bagi semua yang mereka lihat. Baik di desa atau di kota, baik di pasar atau di jalan, di gereja atau di toko, orang Minahasa tersenyum manis dan berkata, “Torang samua basudara! Mari jo, torang samua basudara! Kita semua bersaudara!” Maka mari kita rangkul dan pegang tangan orang di samping kita, dan katakan kepadanya, kita semua bersaudara. Kita semua bersaudara!
Hidup dalam komunitas |