Pemakaman Pendeta Petrus Octavianus
Dunia berduka. Seorang tokoh Kristiani dunia pendiri YPPII Kota Batu, Pendeta Petrus Octavianus menghembuskan nafas terakhir pukul 23.30 Minggu malam dalam usia 85 tahun. Pria rendah hati yang akrab disapa Bapa Tua itu wafat di RS RKZ Panti Waluya, karena penyakit jantung yang sudah dideritanya sejak 6 Desember 2013.
Senin kemarin, jenazah tiba di rumah duka Jalan Trunojoyo 5 Kota Batu sekitar pukul 12.00 langsung disambut keluarga dan kerabat yang sejak pagi sudah berkumpul. Octavianus meninggalkan 5 anak laki-laki dan 3 anak perempuan serta 10 cucu.
Prestasi, hasil karya, buah pelayanan Pendeta Petrus Octavianus dikenal luas dari seluruh pelosok negeri hingga luar negeri. Untuk menghargai dan mengenang perjuangan dan pengabdian Beliau, Pemerintah Kota Batu Malang berencana merubah nama Jalan Indragiri menjadi Jalan Petrus Octavianus.
Menurut berita yang dilansir Harian Sinar Harapan, ratusan jemaat datang dan memadati teras dan halaman rumah keluarga Pendeta Petrus Octavianus di Jl Trunojoyo 5 Kota Batu, Senin 31 Maret malam. Banyak yang mengenakan baju warna hitam dan mereka terus-menerus melantunkan lagu-lagu rohani. Ada juga sebuah televisi flat 27 inchi yang sengaja diletakkan di teras, menayangkan suasana ruangan dengan sebuah peti jenazah warna putih.
Dua karangan bunga segar di kiri dan kanan peti. Di dinding menggantung lukisan mesra Pendeta Petrus Octavianus dan istrinya Henriene Mone. Sederhana namun elegan. Menunjukkan kebesaran jiwa seorang yang akrab disapa Bapak Anak Miskin itu bersemayan dalam kedamaian. Sejak jenasah tiba di rumah duka, pengunjung tak henti-hentinya datang. Tiga papan besar ucapan belasungkawa menempel di pagar rumah. Dua papan tampak mencolok di sisi timur, berasal dari Letjen (Pur) Prabowo Subijanto bersisian dengan ucapan belasungkawa yang dikirim Hashim Djoyohadikusumo & Keluarga.
Menurut Harian Sinar Harapan pemakaman dilangsungkan Kamis (3/4) sekitar pukul 11.00 di Hall Bukit Zaitun, komplek YPPII Jl Indra Giri Kota Batu. Sejumlah tokoh nasional seperti Prabowo Subianto, Amien Rais, Hasyim Muzadi, Hasyim Djoyohadikusumo pun diperkirakan hadir.
Pendeta Petrus Octavianus adalah pribadi yang akrab dan bersahabat, dekat dan dihormati oleh seluruh warga menurut pengakuan Walikota Batu. Karya serta bukunya memperoleh penghargaan tertulis Walikota Batu. Ketua DPRD Kota Batu Mashuri Abdulrochim juga mengatakan bahwa masyarakat Kota Batu ini sangat kagum dengan Pak Petrus Octavianus. Sebab bagi masyarakat, Beliau bukan hanya tokoh Kristen dan gereja tetapi sesepuh masyarakat Batu. Kemajuan Kota Batu ini salah satunya adalah karena karya Beliau bersama-sama dengan orang-orang lainnya yang berasal dari berbagai agama.
Politikus Akbar Tanjung mengatakan, buku-buku yang diluncurkan oleh Pak Petrus Octavianus menjadi bukti nyata dari kemampuannya menelaah secara mendalam berbagai permasalahan bangsa dan sekaligus menerawang jauh untuk mendapat solusi.
Pak Pendeta Petrus Octavianus adalah potret seorang teolog, futurolog, dan patriot tiga zaman. Nama yang tidak asing lagi di jagad pelayanan Kristen. Membuktikan diri mampu menjadi rasul bagi bangsa Indonesia.
Sumber Berita: Sinar Harapan, Malang Post, Memo Arema, Tribunnews Surabaya, yyhendrikjs blog
Sumber Foto : surabaya.tribunnews.com