Pengalaman di Haneda Airport
Setelah mendarat kurang lebih pukul 10 malam di Bandara Tokyo International Airport atau Haneda Airport, saya pun langsung keluar. Itu karena saya mendapat tempat duduk 10A di depan dan relatif dekat dengan pintu keluar sehingga saya dapat segera keluar dari pesawat. Turun dari pesawat saya melangkah masuk ke bangunan bandara. Sambil memandangi kaca dan melihat keadaan bandara Haneda di kala malam, saya menunggu Nantulang lainnya turun dari pesawat.
Pengalaman di Haneda Airport
Lampu landasan pesawat kelap-kelip di kejauhan. Kilat pun sedikit terlihat di balik gemerlapnya lampu gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. Embun sedikit membasahi kaca luar menandakan udara yang cukup dingin malam itu. Sambil meresleting jaket saya, saya duduk menunggu di tempat duduk Haneda Airport.
Tidak beberapa lama kemudian, Nantulang semua datang dan menyapa saya. Saya pun segera bangun dan memimpin mereka ke pintu imigrasi di Bandara Haneda. Karena pesawat AirAsia mendarat di pintu paling ujung bandara, jaraknya sangat jauh dengan imigrasi. Lebih dari sepuluh kali kami menaiki lantai berjalan untuk menuju pintu imigrasi yang letaknya di tengah-tengah bandara.
Akhirnya kami pun sampai di loket imigrasi. Saya mengarahkan Nantulang ke antrian “Foreigner Passport” karena mereka baru pertama kali tiba di Jepang. Saya sendiri masuk lewat antrian “Re-entry Visa” karena telah memiliki ijin tinggal sebelumnya di Jepang. Antrian saya relatif lebih pendek dibanding dengan antrian Nantulang yang lainnya, sehingga saya dapat segera keluar dan mengecek ke area klaim bagasi. Sambil mengecek bagasi saya tas abu-abu, saya juga sekali-kali menoleh melihat apakah Nantulang sudah keluar atau belum.
Sepuluh menit kemudian mereka semua keluar. Saya pun menanyakan bagaimana bentuk koper atau bagasi yang dimasukkan ke dalam pesawat. Ketika koper itu datang saya pun mengambilnya dan menaruhnya di samping mereka hingga semua koper didapatkan. Setelah itu kami semua melangkah ke pintu pengecekan keluar. Setelah semua barang lewat dari pintu pengecekan kami akhirnya bisa keluar dan memasuki bangunan utama Haneda Airport.
Kurang lebih pukul 22.50 kami akhirnya keluar dari pintu dan teman saya Maruli sudah menunggu di barisan depan. Karena sudah bertemu dengan Maruli, saya pun pamit dengan mereka dan juga kepada orang Jepang yang sudah menemani selama perjalanan. Saya mengatakan bahwa saya harus mengejar kereta untuk pulang ke rumah. Sambil menggendong tas hitam dan menarik koper abu-abu, saya berjalan cepat langsung menuju ke lantai basement dua tempat rel kereta api Keikyu berada.
Sumber Gambar : flickr.com, megaconstrucciones.net, megaconstrucciones.net
3 thoughts on “Pengalaman di Haneda Airport”