Tinggal Sertaku
Tinggal sendirian hampir sepanjang hari selama liburan ini mengingatkan saya kembali akan masa-masa kecil saya. Bersama dengan adik saya, kami sering ditinggal sendirian oleh papa dan mama. Sewaktu masih SD, setiba pulang sekolah pukul 12.30, kami sendirian di rumah hingga mama pulang. Setelah makan siang dengan makanan yang sudah papa dan mama buat di pagi harinya, kami tidur siang, dan mulai belajar atau mengerjakan tugas setelahnya.
Ya Tuhan, Tinggal Sertaku
Pengalaman sendirian di rumah secara tidak langsung melatih diri saya. Kesendirian tidak lagi menjadi musuh seperti pada kebanyakan orang. Kesendirian menjadi teman yang baik, di mana menjadi sebuah kesempatan bagi saya untuk dapat merenung dan berpikir dalam-dalam mengenai beberapa hal. Saya selalu teringat sebuah perkataan pernah adik saya katakan, “Kita tidak sendirian bang, kan ada Tuhan Yesus yang menemani kita.” Perkataan yang selalu menenangkan kami berdua, ketika harus sendirian di rumah, bahkan hingga malam hari.
Hingga kini, saya begitu menghargai sebuah kesendirian. Kesendirian memberikan saya kesempatan untuk dapat merenung dan berpikir dalam mengenai suatu hal. Namun, di tengah-tengah kesendirian yang amat sangat, saya menyadari bahwa saya sebenarnya tidak sendiri. Selalu ada Tuhan Yesus yang berada di samping saya. Tidak ada satu aspek pun di dalam hidup saya yang tidak terpengaruh oleh kehadiran Allah. Itu adalah janji dia, seperti di dalam Ibrani 13:5-6, kita membaca, “Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.'”
Allah memang telah memberikan karunia keselamatan dan hidup kekal. Janji penyertaan-Nya di dalam kehidupan ini membuat kita dapat menjalani kehidupan ini dengan sebuah keyakinan, “Apapun yang aku lakukan, kemana pun aku melangkah, di manapun aku berada, Allah tetap tinggal sertaku. Ia selalu ada bersamaku. Ya Tuhan, tinggal sertaku.”
Tinggal Sertaku; hari t’lah senja
G’lap makin turun, Tuhan, tinggallah!
Lain pertolongan tiada kutemu
Maha Penolong, tinggal sertaku
(KJ.329)
Sumber Gambar : BlogSpot