Berkenalan dengan Teori Kuantum
Berkenalan dengan Teori Kuantum
Coba jelaskan teori kuantum secara singkat! Ini adalah pertanyaan yang amat sulit. “Susah,” mungkin itu jawaban “singkat” yang bisa saya berikan. Di antara para fisikawan pun, menjelaskan mengenai teori kuantum bukanlah perkara yang mudah. Kalau saya boleh menjelaskannya sedikit, dalam fisika klasik semua benda dianggap kontinu. Namun, teori kuantum menganggap benda itu terpisah-pisah, tidak kontinu.
Sejak abad ke-19, saat penelitian tentang molekul dan atom banyak dilakukan, definisi di atas tidak lagi memadai. Perlu ada definisi baru mengenai teori kuantum. Dan berikut adalah definisi baru mengenai teori kuantum: bukan bendanya yang terpisah atau tidak kontinu, tetapi energinya. Energi benda memiliki tingkat, tidak kontinu. Inilah awal mula teori kuantum. Lebih lanjut, tidak hanya energi saja, namun arah dan kecepatan gerak atom pun tidak kontinu. Atom tidak bebas bergerak sesukanya, tapi ada hukum alam yang membatasinya, membuatnya menjadi tidak kontinu. Semua penjelasan di atas adalah sedikit dari teori kuantum.
Untuk dapat memahami keanehan teori kuantum, contoh yang paling pas adalah “cahaya”. Cahaya tidak bisa dilihat. Dan tanpa cahaya, tidak ada yang bisa kita lihat. Dari lampu neon atau matahari cahaya terpancar, mengenai benda, dan pantulannya masuk ke dalam mata. Itulah proses melihat. Hanya itulah satu-satunya cara kita bisa menyadari keberadaan cahaya. Kemudian, kalau terus terkena sinar, kita pasti merasakan panas. Itu artinya sinar adalah aliran energi.
Kata “energi” mungkin adalah kata yang paling sering digunakan dalam fisika. Tapi apakah itu “energi”? Bagaimana sih bentuknya?
Kita mengenal dua jenis bentuk energi. Yang pertama, energi partikel. Contohnya seperti energi gerak yang terdapat dalam bola kasti yang dilempar. Karena memiliki energi, maka bola dapat memecahkan kaca. Selain itu, ada juga energi gelombang. Contohnya, jika kita berteriak, maka partikel-partikel dalam udara akan bergetar dan bergerak dalam kecepatan kira-kira 340 m/s. Hasilnya seorang teman bisa mendengar teriakan kita tadi.
3 thoughts on “Berkenalan dengan Teori Kuantum”