Limbah Nuklir dari PLTN
Limbah Nuklir Menurut Siklus Bahan Bakar Nuklir
1. Naturally occurring radioactive materials (NORM) atau limbah nuklir yang berasal dari alam. Biasa dipergunakan untuk penelitian dan bidang kesehatan. Karena sifat radioaktifnya yang lemah, limbah ini bisa dikelola dengan mudah dan tidak membahayakan manusia.
2. Limbah pengolahan uranium. Uranium awalnya ditambang dan dicacah. Kadar uranium dalam hasil tambangan sangat rendah, yaitu berkisar antara 0,1 – 0,3% atau 1-3 kg uranium tiap 1 ton hasil tambang. Untuk mempermudah dan menekan biaya transportasi, maka uranium perlu diolah terlebih dahulu. Tujuan utama dari pengolahan adalah untuk pemekatan, atau menghilangkan unsur-unsur pengotor lain dari uranium.
Pengolahan uranium dapat dilakukan dengan cara penggerusan, pelindihan maupun ekstraksi kimia dan pengendapan. Hasil akhir dari proses pengolahan uranium ini adalah diperolehnya endapan kering berwarna kuning yang disebut pekatan (konsentrat) yang berkadar uranium sekitar 70%. Karena berwarna kuning maka endapan ini disebut juga yellowcake. Dari 1000 ton bijih rata-rata dapat dihasilkan 1,5 ton yellowcake.
Nah, sisa pengolahan uranium inilah yang disebut limbah nuklir pengolahan uranium. Limbah pengolahan uranium ini bersifat radioaktif semua dan terus memancarkan sinar radioaktif yang membahayakan manusia, misalnya radium, selenium, molybdenum, uranium, dan thorium.
3. Transuranic (TRU) Waste atau limbah uranium berat. Limbah nuklir berupa uranium berat ini diemisikan sebagai sisa reaksi dalam PLTN. Bahan bakar nuklir berupa uranium yang telah habis dipakai menyisakan radioisotop-radioisotop yang lebih berat dibanding uranium. Salah satu yang paling berbahaya adalah plutonium-239. Meskipun, sifat radioaktifnya tidak terlalu tinggi, namun sangat berbahaya bila bijih plutonium terhirup manusia. Bila masuk ke dalam tubuh, maka radiasi bijih plutonium akan merusak jaringan dan organ dalam. Tidak hanya itu, banyak limbah uranium berat memiliki waktu paruh lama. Misalnya plutonium-239 yang tetap berbahaya meskipun sudah disimpan lebih dari 24 ribu tahun. Bayangkan 24 ribu tahun!
4. Low-level waste atau limbah nuklir level rendah mencakup peralatan dan pakaian kerja para petugas yang bekerja di PLTN. Total limbah nuklir level rendah ini mencapai 90% lebih dari total limbah radioaktif, tapi tingkat radioaktifnya hanya 1 persen saja. Waktu paruhnya pun sangat cepat sehingga tidak terlalu membahayakan manusia. Limbah nuklir radioaktif ini juga dihasilkan dari rumah sakit atau laboratorium yang menggunakan radiasi.