Jiwaku Tenanglah
Tahun 1873 seorang ayah menerima kabar dari istrinya yang berlayar bersama keempat putrinya ke Eropa. Rencananya sang ayah akan menyusul keluarganya berlibur setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Tapi yang tertulis di sepucuk kertas itu, “Saved alone… (Selamat seorang diri)”. Hanya sang istri yang selamat sedangkan keempat