Hanya Firman Tuhan
Kehidupan yang kita jalani tidak selalu hanya diisi dengan kesuksesan dan keberhasilan semata. Ada kalanya semua berjalan tidak sesuai yang diharapkan dan mengecewakan kita. Ketika pekerjaan, pelayanan dan kehidupan berjalan dengan baik, kita mudah mengatakan bahwa Tuhan menyertai kita. Namun, apa perasaan kita jika musibah tiba-tiba datang sehingga hidup menjadi sulit, tertekan, bahkan terancam? Masihkah kita beriman teguh kepada Tuhan?
Hanya Firman Tuhan
Yohanes Pembaptis tampil sebagai pemecah kebisuan setelah lebih dari 3 abad tidak ada nabi Allah yang berbicara kepada umat Israel. Yohanes tampil sebagai nabi yang kuat, yang tegas menegur dosa banyak orang, tidak terkecuali Herodes raja yang sedang berkuasa waktu itu, hingga dia dijebloskan ke dalam penjara. Dialah yang memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dan meyakini dirinya hanyalah pembuka jalan (Yohanes 1:19-37). Namun ketika ia menderita di penjara, dan merasa harus menanggungnya sendiri, keyakinan Yohanes Pembaptis tidak goyah. Ia mengutus seorang muridnya untuk bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu, atau haruskah kami menanti yang lain?”Bagaimana reaksi Yesus? Yesus menyuruh murid itu kembali dan menceritakan apa yang mereka dengar dan saksikan tentang segala yang diperbuat Yesus: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin mendapatkan kabar baik. Yesus ingin Yohanes Pembaptis mengingat nubuat Yesaya yang sedang digenapi dalam hidup dan pelayanan Yesus. Makan, kebenaran firman itulah yang meneguhkan kembali iman Yohanes Pembaptis.
Bila pencobaan datang dan menerpa kehidupan kita, janganlah goyah. Ingatlah kembali apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita, ingatlah sebuah berkat dan kebaikan Tuhan. Marilah juga membaca Firman Tuhan yang berisi janji-janji dan rencana Tuhan yang selalu baik dalam kehidupan manusia. Firman yang hidup itu berkuasa meneguhkan kembali langkah kita dalam mengikut Tuhan.