Intimacy: Pengenalan akan Tuhan
Intimacy: Pengenalan akan Tuhan. Ayat pembimbing diambil dari Filipi 3:10-11, Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Intimacy adalah tema pertama sharing kelompok kecil kita. Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa jadi bahan perenungan kita, dan juga bagi para pembaca. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan pembimbing bagi kita.
- Apakah yang kita inginkan di dalam kehidupan ini? Mengenal Tuhan harusnya menjadi kerinduan bagi setiap kita, dan berjalan terus-menerus (tidak pernah cukup atau selesai selama kita hidup). Patokan Tuhan itu kita menjadi SEMPURNA. Kalau kita sekarang sudah sabar, sudah tidak mudah marah, jujur itu belumlah cukup. Dia ingin supaya kita menjadi seperti DIA. SEMPURNA. Paulus sudah menjadi teladan bagi kita, untuk terus memiliki kerinduan intim dan mengenal Tuhan. Untuk bisa terus mengenal Tuhan lebih dan lebih lagi.
- Apa maksud mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya?
Kuasa kebangkitan Yesus adalah bukti nyata kuasa dan kemenangan Yesus atas dosa dan maut. Mengenal atau intim dengan Yesus berarti kita dimampukan untuk menang atas kuasa dosa dan memperoleh janji keselamatan dan hidup kekal. - Apa yang dimaksud dengan persekutuan dalam penderitaan-Nya?
Mengenal Dia dengan persekutuan dalam penderitaan-Nya berarti kita akan diproses melalui penderitaan untuk semakin menjadi serupa dengan Dia (lihat poin no.1). Menjadi kristen bukan berarti kita tidak mengalami masalah/ penderitaan, melainkan melalui itulah Tuhan ingin membentuk kita makin serupa dengan Dia. - Apa yang dimaksud dengan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya?
Intimacy berarti kita akan menjadi serupa dengan Tuhan. “Kematian-Nya” merujuk pada hal-hal yang harus dikorbankan dari dalam kehidupan kita. Dulunya gampang marah jadi sabar. Menjadi sempurna ini bahkan bukan hanya tidak melakukan hal yang jahat/tidak baik saja, bahkan hingga kita tidak melakukan hal yang sia-sia.
Bagaimana bisa? Pengenalan akan Tuhan akan menghasilkan tuntunan Tuhan dalam hidup kita. Tuntunan itu yang akan memberi kepekaan hati nurani. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau dalam merencanakan sesuatu, kita akan tahu mana “yang Tuhan kehendaki dan mana yang Tuhan tidak kehendaki”. Itulah makna sebenarnya dari intimacy (keintiman), yakni pengenalan akan Tuhan.