Keluarga Nuh: Bukti Kasih Allah
Nuh mungkin adalah salah satu tokoh yang paling terkenal di Alkitab. Bagaimana tidak? Dia adalah satu-satunya manusia yang dikasihi Allah pada jamannya. Saat semua orang telah berbuat dosa dan membuat Allah murka, ia dan keluarganya dipilih oleh Allah untuk diselamatkan dari air bah yang akan melenyapkan semua manusia. Nuh taat dan berkenan kepada Tuhan, berbeda dengan orang-orang pada jamannya.
Dengan setia ia mengerjakan bahtera atua perahu itu selama 120 tahun, kemudian mengumpulkan dan membawa masuk hewan-hewan dari seluruh penjuru bumi ke dalam bahtera tersebut. Hujan turun selama 40 hari 40 malam melenyapkan semua manusia, namun, keluarga Nuh selamat!
Pada peristiwa air bah pun, Allah masih tetap campur tangan. Lihat pada kejadian 7:16. Disitu dikatakan bahwa TUHAN mentup pintu bahtera itu di belakang Nuh. Bahtera yang besar dan mampu menampung semua hewan di muka bumi, pasti juga memiliki pintu masuk yang sangat besar. Nuh dan keluarganya pasti tidak sanggup melakukannya sendirian. Dan disitulah tangan Allah mulai bekerja dan meolong Nuh, untuk menutup pintu bahtera yang sangat besar itu. Wah betapa baiknya Tuhan itu!
Saya juga mengalami pertolongan Tuhan, saat memindahkan kulkas dari kamar kakak kelas. Kulkas yang kecil, namun beratnya tertulis 30 kilogram. Saya harus memindahkannya sejauh 800 meter dan menuruni dan menaiki tangga, yang totalnya 8 lantai. Awalnya saya dibantu oleh bang Togi untuk menurunkan kulkas dari kamar kak Multi di lantai 4. Sampai di bawah, kulkas itu diletakkan di troli yang sebelumnya sudah saya bawa dan letakkan di pinggir jalan. Saya berterimakasih kepada bang Togi. Kemudian saya membawa kulkas itu sendirian menuruni lembah kecil. Sampai di depanĀ asrama saya, shakang (penjaga asrama) berkata bahwa itu sangat berbahaya bila dilakukan sendiri. Berkat pertolongan Tuhanlah akhirnya kulkas itu sampai diĀ kamar saya. Saya bisa dibantu oleh 2 orang teman dari Sri Lanka dan Malaysia. Sekarang kulkas sudah bisa digunakan dengan baik. Sungguh baik Tuhan itu, tak habis-habisnya berkat dan rahmat-Nya.
Lantas apakah kita hanya berdiam diri saya setelah menerima semua berkat Tuhan? Tidak! Lihat apa yang dilakukan oleh Nuh setelah keluar dari bahtera dan melihat bahwa bumi sudah kering. Lihat Kejadian 8: 18-20. Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. Segala binatang liar, binatang melata, dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Lihat yang Nuh lakukan! Dia mendirikan mezbah dan memberikan korban bakaran sebagai ucapan syukur!
Jadi, kita harus selalu mengucap syukur kepada Allah, apapun keadaan kita, baik dalam suka dan duka! Mengucap syukurlah kepada Allah atas segala berkat dan karunianya!