Keturunan Sem Tergenapinya Janji Allah
Akhir-akhir ini saya jadi tertarik akan pasal-pasal di Alkitab mengenai silsilah dan keturunan. Untuk kali pertama ini, saya ingin sekali bercerita mengenai silsilah keturunan Sem yang terdapat di Kejadian 11:10-26.
Keturunan Sem dalam Kitab Kejadian
Daftar keturunan Sem di dalam perikopĀ ini didahului oleh peristiwa pembangunan menara Babel yang dilakukan oleh sebagian dari keturunan Nuh. Kita tahu bahwa kemudian Tuhan menghukum dengan mengacau balaukan mereka dan membuat mereka terpencar-pencar ke seluruh penjuru bumi. Tuhan nampaknya sangat marah mengenai dosa yang dilakukan manusia. Manusia sombong dan seakan-akan ingin menyamai Allah, sang pencipta.
Walau penghukuman Allah telah menimpa Babel dan riwayat kota itu telah berakhir, tetapi janji Allah kepada Nuh tidak sirna. Nuh dan sebagian keturunannya akan tetap memegang janji itu. Karena itu masih ada orang-orang yang setia kepada Tuhan, yang tidak ikut-ikutan dalam peristiwa yang merupakan pemberontakan terhadap Tuhan itu.
Sem adalah anak Nuh yang dikhususkan Allah untuk menghasilkan keturunan Ilahi yang menjadi berkat bagi banyak orang. Perikop ini menampilkan daftar keturunan Sem yang tidak muncul dalam bagian sebelumnya (Kej. 10:1-32). Di perikop ini, silsilah Sem ditampilkan lebih terinci. Disebutkan bahwa Selah memperanakkan Eber, dan Eber kemudian memiliki dua orang anak yang bernama Yoktan dan Peleg. Silsilah keturunan Yoktan telah dituliskan sebelumnya bersama-sama dengan silsilah keturunan Ham dan Yafet. Nama Yoktan sendiri malah sama sekali tidak muncul pada perikop ini. Penulis lebih fokus menyajikan daftar keturunan Peleg secara terinci yang berakhir pada Abram, Nahor, dan Haran. Ini mengindikasikan bahwa silsilah ini merupakan gambaran generasi yang dipersiapkan Allah untuk sebuah rencana yang telah Dia persiapkan. Seperti kita baca dalam kisah selanjutnya bahwa Abraham merupakan orang pilihan Allah untuk menjadi bapak dari sejumlah besar bangsa. Abraham yang dipilih dan dipanggil Allah.
Daftar keturunan Sem ini memperlihatkan bahwa murka Allah bukan dimaksudkan untuk meniadakan janji-Nya. Janji-Nya kepada umat-Nya akan tetap tergenapi dan Ia akan memilih orang-orang yang tepat untuk itu, yaitu orang-orang yang setia kepada Dia.
Ingatlah bahwa biarpun bumi akan berlalu, namun janjji Tuhan akan tinggal tetap. Janji Tuhan pasti akan tergenapi. Sepanjang sejarah manusia, kita dapat melihat bahwa tidak ada satu pun janji Allah yang tidak terjadi. Untuk itulah mari kita tetap setia di dalam Tuhan.