Membaca Alkitab dan Mendengarkan
Tepat pada 1 Oktober 2010, pada malam hari saya mulai pembacaan Alkitab setahun. Sejak hari itu, setiap malam jam antara jam 8 sampai jam 9 saya menyanyi, berdoa, berusaha membaca keseluruhan Alkitab secara berkelanjutan. Pagi harinya, saya juga membaca Alkitab namun dengan renungan satu tahun yang saya bawa dari Indonesia.
Membaca Alkitab Setiap Hari
Untuk dapat membaca Firman Tuhan setiap pagi dan malam memang bukanlah hal yang mudah. Dulu saat masih belajar bahasa Jepang saja, bisa dibilang banyak waktu jeda atau bebas. Saya bisa jalan-jalan melihat keadaan sekitar dengan bersepeda, tidur-tiduran sebentar, menonton televisi atau pun mendengarkan musik dari kaset. Karena ada banyak waktu, saya bisa membaca Firman Tuhan dengan mudah. Malam hari saya bisa membaca lima hingga enam pasal, dan membuat ringkasan mengenai apa yang sudah saya baca. Ringkasan itulah yang menjadi bahan untuk membuat artikel dan renungan. Pagi hari, saya juga bisa bangun jam setengah 6 dan menghirup udara pagi dan berjalan-jalan di luar, melihat keadaan sekitar. Jam setengah tujuh, saya bisa mendengarkan program Hari Ini Harinya Tuhan di RPK (Radio Pelita Kasih), dan dilanjutkan dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan.
Tapi setelah menjadi mahasiswa dan mengikuti kuliah, waktu yang tersedia tinggal sedikit. Karena setiap hari pulang selalu jam setengah tujuh malam, hampir tidak ada waktu untuk jalan-jalan di luar atau tidur-tiduran sejenak. Membaca Firman Tuhan juga terkadang berat. Ada waktunya saya membaca hanya dua atau tiga pasal saja, ada juga waktu saat saya tidak membaca Firman Tuhan, hanya berdoa tidur saja.
Saya mengakui masih ada banyak kekurangan saya dalam membaca Alkitab. Tapi saya tidak mau tetap begitu saja. Saya bangkit dan terus berusaha untuk membaca dan merenungkan Alkitab setiap hari. Kini di Oktober 2012, saya sudah dua kali tuntas membaca seluruh isi Alkitab. Saya ingin terus membaca dan membaca Alkitab, menemukan kembali janji-janji, perintah-perintah Allah, dan ingin semakin mengenal Alkitab lebih dalam lagi.
Saat Membaca Alkitab
Di artikel sebelumnya saya sudah membahas tuntas mengenai membaca buku. Membaca Alkitab juga mengasyikkan. Tapi sayang orang-orang sering melewatkan bahkan melupakan pentingnya Alkitab, pentingnya Firman Allah dalam hidup. Sayang juga ada orang-orang yang malah memanfaatkan Alkitab untuk memuaskan diri sendiri, mencari ayat-ayat yang baik saja, tidak mau membaca keseluruhan Alkitab. Itu terjadi karena mereka memaksa untuk memahami isi Alkitab. Mereka sering mengandalkan diri sendiri, sehingga tidak jarang tersesat dan terjebak dalam pemahaman yang salah terhadap Alkitab.
Membaca Alkitab perlu ketenangan. Terlebih lagi, kita juga perlu tuntunan Roh Kudus dalam membacanya. Sebelum membaca, kita berdoa agar dapat memahami isi Alkitab dengan benar dan jujur, tanpa dipengaruhi oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Berdoa juga agar saat membaca Alkitab, Roh Kudus yang menuntun kita pada kebenaran Firman Allah yang sejati.
Saat membaca Alkitab, biarkanlah Alkitab itu yang berbicara. Berbicara dari dirinya sendiri kepada kita si pembaca. Membaca Alkitab sesungguhnya bukanlah proses membaca, melainkan proses mendengar. Mendengar apa makna dan isi Alkitab itu sebenarnya. Dan yang lebih penting lagi, menyimpan isi Firman Tuhan itu dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Gambar : BlogSpot