Menelaah Yesus dalam Kitab Kejadian
Dalam beberapa artikel ke depan kita akan sama-sama belajar mengenai keberadaan Yesus dalam Perjanjian Lama. Sebuah topik yang menjadi perdebatan dalam di antara agama Yahudi dan Islam, mengenai keberadaan Yesus. Banyak yang berkata Yesus baru muncul dalam Perjanjian Baru dan hanyalah seorang nabi utusan Allah. Sedangkan Kekristenan percaya bahwa Yesus adalah Allah, dan turut serta dalam proses penciptaan dalam Kejadian pasal pertama, dan semua kepercayaan tersebut terangkum dalam Doktrin Allah Tritunggal.
Dalam beberapa artikel berseri ke depan, ijinkan saya mensharingkan pemahaman dan pengertian pribadi saya akan Pribadi Yesus Kristus. Artikel-artikel ini disusun berdasarkan bahan pendalaman Alkitab, khotbah dan pemahan Alkitab pribadi saya. Dan sungguh betul, seluruh kisah yang terdapat dalam Alkitab, sejak kitab-kitab Perjanjian Lama menunjukkan kita pada Pribadi Yesus dan karya agung penebusan dosa yang ditanggung lewat penderitaan kayu salib.
Yesus dalam Kitab Kejadian – Kisah Penciptaan
Kita mulai dengan membahas Yesus dalam Kitab Kejadian, di mana permulaan segala sesuatu dimulai. Dalam permulaan ruang dan waktu, Yesus bersama-sama dengan Allah menciptakan segala sesuatu. Yesus sungguh adalah sang Pencipta. Rasul Paulus dalam Kitab Kolese 1:16-17 menegaskan seperti demikian, “Karena di dalam Dia (Yesus) lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerjaaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”
Mari kita membahas lebih dalam lagi Kitab Kejadian 1:1 ini. Dalam teks asli Ibrani ada bagian yang membingungkan sehingga dihilangkan dalam penerjemahan Alkitab bahasa Inggris. Penerjemah kesulitan menuliskan arti bagian tersebut dalam bahasa Inggris dan memilih untuk menghilangkan bagian tersebut. Suatu bagian yang menunjukkan pribadi Yesus yang hakiki. Bagian yang dihilangkan sebetulnya hanyalah dua buah ejaan huruf “alef” dan “tav” yang sama sekali tidak memiliki arti dan kosakata khusus. Ternyata kedua ejaan huruf dalam bahasa Ibrani ini menunjukkan huruf pertama dan huruf terakhir dalam bahasa Ibrani. Jadi kalau ditulis dalam bahasa Indonesia, Kejadian 1:1 awalnya tertulis demikian “Pada mulanya Allah A-Z menciptakan langit dan bumi.” Kita mungkin juga bingung kalau mendapati ayat seperti di atas. Namun jika mengingat perkataan Yesus dalam Wahyu 1:8, “Aku adalah Alfa dan Omega…”. Alpha dan Omega adalah huruf pertama dan huruf terakhir bahasa Yunani. Dengan begitu, kita tentu mengerti urgensi bagian yang terhilang itu. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah Alfa dan Omega, yang Awal dan yang Akhir, sang Pencipta itu sendiri.
Sabda Allah dalam Kejadian 3:15 juga tergenapkan dalam Pribadi Yesus. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu (ular) dan keturunannya (perempuan); keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Sepanjang Alkitab, keselamatan ditandai dengan remuknya kepala atau pelipis musuh. Kita bisa melihatnya dalam Bilangan 24:17, tentang nubuatan Bileam yang menyatakan akan bangkit tongkat kerajaan dari Israel yang akan meremukkan pelipis-pelipis Moab. Lalu juga Yael yang memukul patok ke dalam pelipis Sisera dalam Hakim-Hakim 4:21. Ada juga kisah Daud yang mengalahkan Goliat dengan melemparkan batu ke pelipis Goliat (1 Samuel 17:48-49). Juga beberapa ayat dalam Mazmur yang menyatakan Allah akan meremukkan kepala musuh (misalnya dalam Mazmur 68:22 dan Mazmur 74:13-14). Ini artinya Yesus Sang Mesias atau Juruselamat akan meremukkan kepala musuh.
Lebih lanjut tentang keturunan perempuan akan meremukkan kepala musuh, namun hanya dengan penderitaan–tumitnya akan diremukkan oleh musuh (Kejadian 3:15). Dan benar Yesus mengalami penderitaan luar biasa hingga tumitnya remuk karena dipakukan di kayu salib. Kedua tangannya pun turut dipaku di salib yang kasar. Penderitaan yang luar biasa hebat dialami-Nya, darah mengucur dari luka cambukan, mengucur dari luka di kepala akibat mahkota duri. Hingga akhirnya lambung Yesus ditombak, tidak ada lagi darah yang mengucur keluar. Yesus telah setia dan taat menderita hingga darah penghabisan. Ini menunjukkan kisah penderitaan hingga Yesus di kayu salib telah diceritakan sejak Kejadian 3.
Yesus dalam Kitab Kejadian – Kisah Nuh, Abraham, dan Yusuf
Kita dapat menemukan gambaran yang lebih jelas dalam kisah Nuh. Nuh beserta keluarganya selamat karena percaya dan menuruti perintah Allah untuk masuk ke dalam bahtera keselamatan. Bahtera itu menunjukkan karya keselamatan Yesus yang menyelamatkan orang percaya. Di dalam bahtera selamat, yang berada di luar akan mati.
Kisah berlanjut dengan cerita tentang Allah yang menyuruh Abraham mengorbankan Ishak anaknya satu-satunya. Di sini kita bisa belajar tentang Allah yang berdaulat menghendaki dan menentukan korban. Ishak kemudian memanggul kayu bakar untuk korban sendirian, tidak dengan bantuan hamba Abraham atau dengan keledai, dan akhirnya hendak dibunuh Abraham untuk dijadikan korban bagi Allah. Kita melihat inilah bayangan pribadi Yesus yang memanggul sendiri kayu salib menuju Golgota untuk menjadi korban bagi Allah. Kisah Allah yang meminta Ishak sebagai korban menjadi permulaan akan tradisi pengorbanan hewan-hewan untuk penebusan dosa. Inilah yang menjadi tanda sekaligus pelajaran bagi orang Israel bahwa korban hewan tidak akan pernah cukup menghapus dosa dunia, dan penunjuk mengenai kebutuhan manusia akan korban sejati yang hanya bisa disediakan oleh Allah sendiri.
Dalam kisah Yusuf kita melihat saudara-saudara Yusuf yang bertanya, “Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” dan mereka membenci serta menolak Yusuf. Saat Yesus mengajarkan perumpamaan tentang uang mina, Orang Israel juga menyatakan hal serupa: Kami tidak mau orang ini (yakni Yesus) menjadi raja atas kami (Lukas 19:14).
Dari kisah-kisah Yesus dalam kitab Kejadian kita melihat bahwa seluruhnya menunjuk pada pribadi Yesus sekaligus sebagai simbol atau tanda pemberitahuan tentang karya yang akan dikerjakan Yesus. Sebuah karya agung penebusan dosa manusia. Di artikel selanjutnya kita akan maju terus dan membahas Yesus dalam kitab-kitab Perjanjian Lama berikutnya.
Bahan bacaan: http://agapegeek.com
Sumber gambar: http://www.gfcnj.org