Mengasihi Yesus dengan Kasih Allah
Bulan Februari, bulan kasih sayang. Kemarin sensei di kampus membawakan sekotak kue coklat untuk dibagikan bersama mahasiswa di lab penelitian. Sensei berkata dia akan pergi dinas selama 3 hari, sehingga tidak bisa bertemu dan memberikan konsultasi mengenai skripsi. Sebagai gantinya, untuk memacu semangat menyusun tugas akhir, sensei memberikan kue coklat untuk dimakan bersama. Asyik! Bulan Februari memang identik dengan bulan kasih sayang, saat di mana kita menunjukkan kasih dan rasa terimakasih kita kepada orang-orang terkasih. Namun, apakah itu sudah cukup? Apa yang Yesus katakan soal kasih ini? Kali ini saya ingin membahas tentang doa Yesus di masa akhir pelayanannya yang isinya supaya kita dapat mengasihi Yesus dengan kasih Allah.
Saya ingat sekali dengan firman Tuhan berikut. “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan” (Yohanes 17:24).
Renungan firman Tuhan di atas saya bawakan bersama dengan teman saya Johannes dalam doa siang Rokris SMA Negeri 8 Jakarta. Waktu itu bulan Februari 2010, menjelang hari tryout untuk siswa-siswa kelas 3 SMA. Saya ingat betul hari itu, di doa pagi saya bercerita tentang persekutuan Rokris dengan ilustrasi telur. Dan di siang harinya, sebagai lanjutan renungan tentang persekutuan, saya membagikan renungan firman Tuhan tentang arti mengasihi dari doa Yesus di atas.
Doa Yesus dalam kitab Yohanes 17 adalah doa Yesus yang terpanjang, dan puncaknya bisa kita lihat di ayat 24 tadi. Dalam doanya Yesus menyebut orang-orang yang “Allah berikan kepada Yesus”, orang-orang itulah orang Kristen, yang telah menerima dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Yesus berkata bahwa Dia ingin orang-orang tersebut berada bersama-sama dengan-Nya. Pertanyaannya sekarang, mengapa Yesus menginginkan kita berada bersama-sama-Nya?
“Agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan” (Yohanes 17:24b).
Yesus menginginkan agar kita menikmati kedekatan dengan Tuhan dan merasakan kemuliaan Allah. Coba bayangkan, sesaat sebelum Yesus pergi ke Golgota untuk menanggung hukuman salib, Yesus menyatakan permohonannya agar kita semua bisa melihat kemuliaan-Nya. Yesus menginginkan agar kita dapat melihat seluruh karya keselamatan Allah dan merasakan betul kemuliaan dan kuasa Allah.
Mengasihi Yesus dengan Kasih Sejati
Tapi, kalau kita teliti lagi perikop tadi, kita menemukan bahwa doa Yesus ada lanjutannya. “Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka” (Yohanes 17:26). Inilah akhir doa Yesus. Yesus tidak hanya ingin kita melihat kemuliaan Allah saja, namun supaya kita dapat mengasihi Yesus dengan kasih Allah.
Patut dicatat, bahwa Yesus tidak menyuruh kita berupaya mengasihi Yesus. Perhatikan doa Yesus: “supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka”. Dengan menerima dan mempercayai Yesus, maka Roh Kudus akan tinggal di dalam kita. Kita dapat mengasihi Yesus dengan kasih Allah lewat bantuan Roh Kudus. Inilah isi doa Yesus, supaya kita dapat menerima kasih Allah dan mengasihi Yesus dengan kasih Allah itu.
Di bulan kasih sayang ini, saya mengajak teman-teman untuk merenungkan kembali bagaimana sikap kita. Apakah kita sudah menerima kasih Allah? Sudahkah kita mempraktekkan kasih itu di kehidupan sehari-hari kita? Sudahkah kita sudah mengasihi Yesus dengan kasih itu? Atau jangan-jangan kita belum pernah mengecap dan merasakan kasih Allah?
Selamat berefleksi.
Sumber Gambar : ibibleverses.christianpost.com