Penghakiman Allah (Mazmur 7:1-10)
Dalam kehidupan yang kita jalani sekarang, ketidakadilan sudah menjadi barang biasa. Sama-sama bersalah, 2 orang sama-sama mencuri uang. Yang satu dihukum penjara 5 tahun, tapi yang satunya malah dinyatakan tidak bersalah. Semua orang nampaknya tidak bisa berbuat adil lagi. Itu semua karena mereka dan kita semua sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Allah yang menciptakan kita Maha Adil, tapi karena dosa kita jadi tidak mengerti lagi makna adil.
Kita jadi tidak mengerti lagi mana yang benar dan mana yang salah. Hal tersebut juga terjadi pada masa hidup sang pemazmur. Dalam Mazmur 7:1-10, kita bisa melihat nyanyian ratapan Daud kepada Allah. Daud yang meratap meminta kepada Allah untuk bertindak sebagai hakim yang adil, mengadili semua orang sesuai perbuatannya. Daud memohon penghakiman Allah.
Penghakiman Allah
Lepas dari semua hal yang terjadi di dunia ini, kita mesti menyadari satu hal. Allah adalah Maha Adil. Allah nanti juga akan tampil sebagai hakim yang akan menghakimi semua orang tidak terkecuali. Mari kita melihat Mazmur 7:7 dan 12.
(7) Bangkitlah, Tuhan dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram orang-orang yang melawan aku, bangunlah untukku, ya Engkau yang telah memerintahkan penghakiman!
(12)”Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang muka setiap saat.
Hukum Taurat juga menegaskan bahwa Allah menghakimi dengan adil. Semua peraturan dan ketetapan tidak hanya dibuat begitu saja, untuk yang tidak melaksanakannya selalu ada hukumannya. Dan semuanya ditentukan dan dibuat dengan adil. Dari Mazmur 7:1-10 kita bisa belajar 2 hal.
Yang pertama, sadarilah bahwa penghakiman Allah itu ada. Penghakiman Allah itu pasti dan benar. Pada akhir jaman, Allah akan bertindak sebagai hakim dan semua manusia akan dihakimi. Yang kedua, penghakiman itu tepat pada waktunya. Oleh karena itu, sampai saatnya nanti penghakiman, Allah selalu memberi kesempatan manusia untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Bertobat mengakui semua kesalahan dan berjanji untuk tidak melakukannya kembali.
Yang kedua, Allah adalah adil. Bagi orang benar maka upahnya hidup. Untuk orang berdosa upahnya maut atau mati. Nah, tapi kalau begitu sudah seharusnyalah semua manusia itu mati dalam keberdosaannya. Tapi Puji Tuhan. Allah tidak hanya adil, Allah juga adalah setia (1 Yohanes 1:9). Allah setia pada janjinya untuk menyelamatkan manusia dari upah dosa yaitu kematian. Allah melalui kematian Yesus Kristus sesungguhnya telah menanggung upah dari dosa yaitu kematian. Karena Yesus telah mati, kita bisa hidup sekarang. Tinggal sekarang, semuanya tergantung pada kita. Maukah kita percaya kepada Yesus yang telah menyelamatkan dari dosa? Atau tetap menyangkalnya?
Ingatlah jauh lebih tinggi dari semua hakim yang ada di dunia ini, ada Hakim agung, yaitu Allah sendiri. Dia yang akan menghakimi semua orang menurut iman dan perbuatannya masing-masing. Jangan lupakan penghakiman Allah!
Sumber Gambar : BlogSpot