Seberapa Jauh, Seberapa Dekat (Mazmur 139)
Kita akhirnya tiba di minggu kedua tahun yang baru ini. Benar bukan? Rasa-rasanya baru kemarin kita merayakan pergantian tahun bersama dengan keluarga, dan kini–bagi sebagian besar kita–akan kembali kepada rutinitas awal kita, pelajar ya bersekolah, pekerja ya bekerja. Intinya, kita akan menghadapi hari-hari seperti sedia kala, yang Anda dan saya ketahui dengan pasti, akan penuh dengan tantangan dan rintangan. Benar bukan?
Mari sejenak kita renungkan Mazmur 139, yang kali ini akan membawa kita kepada dua pertanyaan besar bagi setiap kita di awal tahun 2012 ini. Pertama; Seberapa baik Allah mengenal kita? Dan yang kedua; Seberapa dekat Ia dari kita?Seberapa baik Allah mengenal kita? Mungkin ini adalah pertanyaaan paling penting dan paling pertama harus kita tanyakan tentang Allah. Mengapa? Karena kalau Tuhan tidak mengenal saya, bagaimana mungkin Ia dapat memperhatikan saya? Bagaimana mungkin Ia dapat menjalin hubungan dengan saya? Bagaimana mungkin Ia dapat mencintai saya? Dan kalau ternyata Ia tidak memperhatikan, mau menjalin hubungan, dan mencintai saya, tokh rasanya tidak penting bagi saya untuk mempercayai-Nya.
Merenungkan Mazmur 139
Bagaimana jawaban Mazmur 139? Mari kita lihat di ayat 1, “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.” Tidak hanya ‘mengenal’ seperti “Eh, kenal ama si Siti atau Si Aminah enggak?” Tetapi kata yang digunakan adalah menyelidiki–seperti kalau kita menyelidiki calon pacar. Kita akan mencari tahu tentang dia selengkap-lengkapnya. Di mana rumahnya? Apa makanan kesukaannya? Apa hobinya? Kalau bisa semuanya kita tahu. “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.”–artinya: Tuhan mengenal kita sedalam-dalamnya dan selengkap-lengkapnya. Ia tahu semua mengenai kita.Ayat 2 mengatakan, “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri.” Ayat 3:”Kalau aku berjalan dan berbaring.” Apa maksudnya? Artinya, Tuhan mengenal kita satu per satu, pribadi lepas pribadi. Baik saat kita aktif bergerak (berjalan dan berdiri) maupun saat kita diam (duduk dan berbaring). Tuhan tahu semua yang kita lakukan. Bahkan ayat 4 semakin menegaskan hal ini, “..sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui.” Bukan cuma saat kita melakukan sesuatu, tetapi sebelum kita melakukannya, Tuhan juga sudah tahu. Jadi artinya, Tuhan mengetahui, mengenali kita sampai apa yang paling tersembunyi di dalam pikiran dan perasaan kita!
Tuhan mengenal kita kita ‘luar-dalam’. Semua kartu kita ada di tangan-Nya. Karena itu, marilah kita masuki tahun ini dengan hati teguh dan langkah yang mantap. Mengapa? Karena kita memiliki Tuhan yang mengenal kita selengkap-lengkapnya dan sedalam-dalamnya. Ia mengenali kelemahan kita. Ia juga tidak akan memberi pencobaan melebihi kemampuan kita. Ia mendengar keluh kesah kita dan mengenali kebutuhan kita, dan saya amat yakin, Ia tahu persis apa yang terbaik bagi kita.
Sumber Gambar : BlogSpot