Sejauh Timur Dari Barat
“Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.” Mazmur 103:10
Judul renungan ini saya ambil dari sebuah judul lagu yang cukup terkenal, ciptaan dari Jonathan Prawira. Berikut ini adalah lirik lagunya, yang bagi saya pribadi begitu memiliki makna yang mendalam.
Lagu Sejauh Timur Dari Barat
Sejauh timur dari barat
Engkau membuang dosaku
Tiada Kau ingat lagi perlanggaranku
Jauh kedalam jubir laut
Kau melemparkan dosaku
Tiada Kau perhintungkan kesalahanku
Betapa besar kasih pengampunanmu Tuhan
Tak kau pandang hina hati yang hancur
Ku berterimakasih kepada-Mu ya Tuhan
Pengampunan yang Kau beri pulihkanku
Lagu ini menguatkan banyak orang, terutama ketika seseorang bertobat dari cara hidupnya yang lama. Walaupun banyak orang tidak mengetahui apa yang telah dilakukan, namun kita menyadari bahwa Allah mengetahui segala sesuatu. Perasaan bersalah, malu, takut, cemas, hingga tidak layak, memenuhi rongga hati, setiap kali kita memutuskan memasuki hidup yang baru. Itu yang sering menghantui jalan kita menyongsong kehidupan yang baru ini.
Daud mengalami hal yang sama. Ketika ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Betsyeba, perasaan itu jugalah yang menghantuinya. Alkitab mencatat, Daud mengalami sebuah peperangan batin yang sangat hebat dan memasuki masa perkabungan yang panjang. Mazmur ini ditulis Daud sesaat ketika ia menyadari, bahwa Allah sangat mengasihi anak-anak-Nya sehingga “tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam”. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita”. Daud mengetahui dan menerima kebenaran itu, dan dengan langkah yang tegap dan berani, ia mulai menyongsong kehidupan yang jauh lebih baik dan layak di hadapan Tuhan.
Sejauh Timur Dari Barat Kasih Setia Tuhan
Yang lebih ajaib lagi adalah Allah sanggup masuk dalam setiap keburukan akibat dosa, dan mengubahnya menjadi kebaikan. Dari Betsyebalah, Daud justru mendapatkan Salomo, yang kelak menggantikannya menjadi raja atas Israel, dan membawa Israel masuk ke dalam zaman keemasan. Bahkan, di dalam Kitab Kejadian, dari keturunan Daudlah garis keturunan Mesias berlanjut. Jadi, jangan pernah ragu melangkah dalam hidup baru, karena “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya kita daripada pelanggaran kita.”
Kita boleh mempunyai masa lalu yang buruk dan kelam, ketika kita hidup jauh dari Tuhan. Mungkin kita banyak melakukan banyak hal yang mendukakan hati Tuhan. Sesungguhnya, Tuhan adalah pengasih dan penyayang serta panjang sabar dan penuh kasih karunia. Tangan-Nya selalu terbuka menunggu kita kembali kepada-Nya, mengakui semua dosa dan kesalahan kita, bertobat, dan mau memulai kehidupan yang baru di dalamnya. Jangan pernah takut dan ragu, ketika kita mau mengakui dosa dan bertobat, seluruh pelanggaran yang kita lakukan telah dihapuskan seluruhnya-“permanently deleted”–dari ingatan Tuhan.
Kasih Tuhan itulah yang membuat kita semakin tegap melangkah. Kita mengetahui Allah sudah menghapuskan semua dosa ketika kita menyelesaikannya di hadapan Tuhan. Sungguh sejauh timur dari barat, Allah telah ampuni seluruh dosa kita.
Sumber Gambar : praisephotography.com
2 thoughts on “Sejauh Timur Dari Barat”