Tuhan itu Perisai (Mazmur 7:11-18)
Kehidupan Daud sebagai raja tidak jauh dari peperangan. Dalam memperluas kerajaan sekaligus juga mempertahankan wilayah dari serangan musuh, perang tidak dapat dihindari. Untuk menang dalam perang, setiap prajurit harus memiliki perlengkapan perang, guna menyerang lawan, sekaligus mempertahankan diri. Perlengkapan umum yang paling sering digunakan adalah pedang dan perisai. Tanpa keduanya, nyawa prajurit-prajurit pastri dalam bahaya.
Pada Mazmur 7:11-18, Daud mengangkat tema perang. Daud juga menuliskan tentang perisai dan pedang. Tapi bukan perisai atau pedang yang biasa saja, Daud menuliskan tentang Allah yang menjadi perisai dan pedang baginya. Di ayat ke 11, ”Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati.”
Tuhan Adalah Perisai
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hari dalam hidup kita adalah peperangan. Peperangan melawan diri sendiri dan kuasa jahat tidak mungkin pernah berhenti. Kalau kita berjuang sendirian, saya yakin kita akan tertusuk, jatuh, tersungkur, bahkan kalah dalam peperangan. Tapi ada kabar baik, Tuhan adalah perisai dalam kehidupan kita! Allah yang kita kenal bukannya Allah yang duduk di tahta saja, melihat perjuangan manusia memerangi kuasa jahat. Allah tidak diam saja. Allah beserta dengan kita, turut berperang bersama kita, dan menjadi perisai kita.
Apakah maksud Allah sebagai perisai dan pedang?
1. Perisai berguna melindungi diri dari panah atau pedang musuh. Itu berarti Allah yang melindungi kita dan memadamkan segala serangan musuh. Allah sebagai perisai bukan berarti lantas serangan musuh berhenti, perang berakhir, tapi Allah melindungi kita dari serangan-serangan musuh yang mematikan. Dengan adanya perisai, kita dilindungi dan tidak mudah dikalahkan.
2. Karena ada perisai yang melindungi, maka kita bisa tenang menghadapi musuh. Kalau perlindungan diri sudah aman, kita dapat dengan tenang berpikir bagaimana mengalahkan musuh kuasa jahat. Kita dapat menemukan cara paling jitu untuk menghancurkan kuasa jahat.
3. Allah sebagai perisai dan pedang berarti ada jaminan kemenangan bagi kita. Perang mungkin tidak langsung usai ketika Allah beserta kita, perang masih terus berlanjut. Tapi, kita tahu bahwa pada akhirnya kitalah yang pasti memenangkan perang. Bukan dengan kekuatan sendiri, tapi hanya karena Allah yang melindungi sekaligus menyerang musuh kuasa jahat.
Hingga saatnya nanti perang berakhir, kita menang dan kita bersyukur kepada Tuhan karena keadilannya dan bermazmur bagi nama Tuhan, Yang Mahatinggi (Mazmur 7:18). Haleluya.
Sumber Gambar : BlogSpot