Tuhan Menyambutku
“Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazmur 27:10-14)
Hidup dekat dengan Tuhan sungguh tidak mudah. Hidup untuk melakukan seluruh perintah-Nya sekaligus menjalankan rencana-Nya melalui kehidupan ini memang membutuhkan begitu banyak pengorbanan–dan sebagai manusia biasa–jelaslah itu tidak mudah. Sekali lagi saya katakan, itu tidak mudah. Menerima Yesus sebagai Tuhan di dalam hidup ini hanyalah sebuah langkah awal dari perjalanan panjang mengikut Dia.
Tuhan Menyambutku dengan Kasih-Nya
Akan selalu ada masa-masa di mana kita berhadapan dengan situasi yang begitu pelik. Bak makan buah simalakama–memilih yang benar, kita dikucilkan dan dijauhi; memilih yang salah, kita malah didukung. Saya yakin, kita sebagai orang percaya sering kali berhadapan dengan situasi-situasi sejenis, di mana kadang kita merasa begitu sulit untuk mengikut Tuhan Yesus di dalam hidup ini. Kita kadang merasa tidak lagi mampu untuk melakukan perintah Tuhan bahkan mewujudkan rencana-Nya di dalam kehidupan ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Kok saat mengikut Tuhan, kehidupan kita nampaknya semakin sulit dibandingkan dulu, ketika saya belum mengenal Tuhan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Pertama, masalah dan kesulitan yang Anda hadapi saat ini adalah untuk kebaikan Anda. Tuhan Yesus punya rencana yang amat indah di dalam kehidupan setiap kita. Ia jelas tahu apa yang terbaik bagi Anda dan saya, meskipun yang kita rasakan adalah sebaliknya. Ia tahu persis bagaimana cara membuat kita menjadi semakin baik, semakin kuat, sekaligus semakin bergantung kepada-Nya. Tiba-tiba Anda terkena suatu penyakit yang cukup kronis. Anda tidak tahu apa sebabnya. Sebelumnya nampak sehat, sekarang malah tidak berdaya. Sekarang Anda juga harus berpikir keras tentang bagaimana bisa membiayai pengobatan. Lebih dari itu, kita mulai berpikiran bahwa Tuhan itu jahat, karena telah memberikan penyakit begitu rupa kepada Anda. Tetapi ini yang mau saya katakan, “Terlalu banyak rencana Tuhan yang tidak dapat kita cerna dengan akal sehat. Tetaplah selalu mengandalkan Tuhan. Dan yakinlah, semua kejadian di dalam hidup ini, Tuhan pakai untuk kebaikan kita (Rom 8:28).”
Kedua, untuk setiap keadaan sulit yang Anda hadapi, hadapilah itu bersama dengan Tuhan. Hidup selalu dekat dengan-Nya. Iring Dia secara intim dan dekat. Mengapa Petrus bisa menyangkal Yesus? Padahal kita tahu, Petrus adalah salah seorang murid yang dekat dengan Yesus, selain dari Yohanes dan Yakobus. Ia murid yang paling berani, paling loyal, dan bisa saya katakan–selalu bersama dengan Yesus kemana pun Yesus pergi. Lantas, mengapa Petrus bisa menyangkal Yesus? Karena ia mulai mengikut Yesus dari jauh (Lukas 22:54). Di dalam proses penyaliban malam itu, Petrus mengikut Yesus dari jauh. Apa maksudnya? Ada jarak antara kehidupan Petrus dan Yesus saat itu. Dari seorang murid yang begitu dekat dengan gurunya, menjadi seseorang yang mengikut dari jauh. Kita pun mungkin berada di dalam posisi Petrus hari-hari ini. Ketika ada masalah dan ancaman dari luar, kita mulai menjauh dari Yesus. Kita mulai ambil jarak dari-Nya. Saya berani katakan, saat kita mulai menjauh dari Yesus, semakin mudah juga kita jatuh layaknya Petrus. Jadi, meskipun keadaan sulit datang, selalu dekat dengan Tuhan. Yakinlah, Ia yang akan memampukan kita pribadi lepas pribadi melewati tiap cobaan itu.
Sekalipun aku dalam lembah kelam
Ku tak takut s’bab Kau besertaku
Sekalipun badai topan datang menerpa
Ku tak gentar s’bab Kau di sisiku
Aku percaya berkat-Mu atas ku melimpah
Kebajikan kemurahan
S’lalu mengikutiku
Kupuji Kusembah Kau Tuhan
(Ir. Niko Njotorahardjo)Masalah akan selalu muncul di dalam kehidupan ini. Akan ada orang-orang yang mengecewakan kita, bahkan orang-orang terdekat di dalam kehidupan kita. Namun, pernahkah Yesus mengecewakan Anda? Pernahkah Ia meninggalkan Anda? Yesus selalu ada di dekatmu. Ia menyambutmu, Ia menyambutmu. Tuhan menyambutku.
Sumber gambar : Blogspot