Waktu Menurut Alkitab
Pada dua buah artikel sebelumnya, saya sudah mengupas sedikit soal “waktu” dari sudut pandang fisika sains. Menarik ya? Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, keingintahuan manusia akan hal-hal fundamental (utama), misalnya cahaya, atom, alam semesta, waktu, dan lainnya semakin besar. Nah, jangan sampai kita ketinggalan jaman, tidak tahu soal hal ini. Pesan saya, ada baiknya kita senantiasa membaca koran atau majalah untuk tetap dapat up to date.
OK, kita kembali ke pembahasan kita. Kali ini saya ingin membahas waktu dari sudut pandang Alkitab. Alkitab juga membahas soal waktu ini juga lho! Dalam Alkitab, ada 2 buah kata yang dipakai untuk mengartikan waktu. Kedua kata itu adalah kronos dan kairos.
Kronos itu adalah saat di mana kita setiap hari bangun pagi, sarapan, pergi sekolah, kuliah atau belajar di sana. Kita bisa menyebutnya dengan kebiasaan. Semuanya dapat terulang. Kalau telat bangun pagi dan terlambat ke sekolah, besok kita bisa berusaha untuk bangun lebih pagi lagi. Kalau masak nasi kebanyakan air, kita bisa memasak kembali esok hari. Mencegah kejadian yang sama terulang lagi.
Kairos beda lagi, ini lebih menekankan kepada kejadian yang mungkin hanya terjadi sekali dalam hidup. Kalaupun bisa terulang, mungkin tidak sama persis situasinya. Kita bisa sebut ini dengan kesempatan. Misalnya dalam menghadapi ujian. Kita gagal dalam ujian, akibatnya kita tidak lulus. Kesempatan ujian lagi bisa saja terjadi, tapi mungkin semester depan atau mungkin tahun depan. Atau kalau kita bermain-main saat masih di sekolah, kalau sudah lulus, waktu itu tidak akan terulang kembali.
Waktu Menurut Alkitab
Lantas apa hubungan keduanya? Hubungannya adalah saling melengkapi satu sama lainnya. Saya mau memberi contoh tentang kehidupan SMA saya. Tingkat pendidikan ini berlangsung selama tiga tahun dan pada akhir tahun ketiga diadakan ujian-ujian. Ada ujian evaluasi tentang apa yang dipelajari dan juga ujian seleksi untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu universitas. Kronos adalah saat di mana saya belajar setiap hari, pergi ke sekolah, menerima pelajaran dari guru, dan belajar sendiri di rumah atau di tempat les. Pada akhir tahun ketiga datanglah kairos itu. Kesempatan itu datang. Kesempatan untuk lulus dan menerima ijasah. Kesempatan untuk mendapatkan universitas yang baik. Di sinilah usaha selama saat kronos diuji. Bila saat kronos sudah maksimal, pasti kairos itu akan berpihak pada saya. Puji Tuhan saya dapat lulus dari SMA dan juga dapat melanjutkan pendidikan di universitas yang baik.
Tapi apakah kalau sudah bisa lanjut di universitas maka waktu selesai? Tidak bukan. Kronos dan kairos itu tetap berlanjut dan terus berulang-ulang dalam hidup kita. Kronos kini berarti saat saya belajar dan praktek sebagai mahasiswa. Kairos itu akan datang saat ujian akhir semester atau saat penelitian dan skripsi.
Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama yang diberikan Allah. Tapi tidak setiap orang memiliki ilmu untuk memanfaatkan kesempatan. Hanya orang yang sadar dan berusaha keras sajalah, yang akan makin pandai memanfaatkan waktu dan kesempatan. Sisanya, orang yang hanya bermalas-malasan hanya akan turun dan terjerembab di lembah penyesalan.
Siapkanlah dirimu semaksimal mungkin selama masih ada kronos.
Saat kairos itu datang kita telah siap dan dapat mengambil kesempatan itu.
Sumber gambar : Blogspot
1 thoughts on “Waktu Menurut Alkitab”