Berbicara Kebenaran dalam Kasih
Kami memulai penulisan blog ini dengan satu tujuan, agar kami tidak melupakan sejarah. Tidak melupakan apa yang telah kami alami, peristiwa yang telah kami lalui, berkat dan bimbingan penyertaan Tuhan yang telah kami rasakan, dan banyak hal lainnya. Seiring berjalannya waktu, sangatlah wajar kita lupa akan suatu peristiwa. Di saat itulah, blog ini berguna. Saat kami mulai lupa kami bisa membaca kembali, merenungkan dan mengingat kembali kebaikan Tuhan Allah yang telah dituliskan dalam blog ini. Intinya supaya kami tidak melupakan perbuatan Allah dan kasih setia Tuhan dalam hidup kami ini. Dan saat itu kami bisa kembali tersenyum. Mengenang semua yang telah Allah lakukan bagi kami.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, saya jadi makin sadar manfaat blog ini. Lebih dari sekedar jurnal rohani pribadi, blog ini bisa menjadi berkat rohani bagi para pembaca sekalian.
Nasihat Supaya Berbicara Kebenaran dalam Kasih
Saya teringat dengan pesan Paulus kepada jemaat di Kota Efesus. “Dan Ialah [Allah] yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Efesus 4:11-12).
Paulus kembali melanjutkan nasihatnya, “sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi berpegang teguh kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala” (Efesus 4:14-15).
Di dalam terjemahan bahasa Inggris frase berpegang teguh kepada kebenaran ditulis dengan speaking the truth of love, atau berbicara kebenaran dalam kasih. Melalui ayat ini, kita dinasihati supaya hidup dan berpegang teguh dalam kebenaran Kristus. Dan tidak hanya itu saja, kita diajak untuk mengajarkan dan menceritakan kebenaran itu kepada orang lain dengan kasih.
Kebenaran dan kasih sesungguhnya adalah dua hal yang sangat sulit diwujudkan oleh manusia. Ada orang yang mencintai kebenaran, tapi tidak memiliki kasih. Di sinilah orang cenderung saling menyalahkan bahkan bunuh-membunuh atas nama membela kebenaran. Di lain pihak, ada orang yang menekankan kasih sehingga cenderung mengabaikan kebenaran. Di sini orang jadi lebih mudah kompromi terhadap suatu fakta atau kebenaran. Namun, kita bersyukur sebab Yesus telah menyatakan pada kita bagaimana mewujudkan kebenaran dan kasih itu secara bersamaan dan berimbang. Dia tetap membela kebenaran dengan cara menghukum orang yang berdosa, namun menanggung hukuman itu karena kasih-Nya. Ini yang kita dapat lihat dari peristiwa salib. Yesus telah menunjukkan bagaimana cara berbicara kebenaran dalam kasih.
Berbicara kebenaran dalam kasih. Ketika merenungkan tujuan blog ini, saya pikir mungkin ini juga salah satu manfaatnya. Lewat tulisan dan artikel blog, kami akan tetap menyampaikan kebenaran-kebenaran bukan dalam bentuk kekerasan atau satire, namun dengan lembut dan penuh kasih. Sebab hanya dengan cara itulah, hati seseorang dapat tersentuh dan diubahkan oleh Tuhan. Sambil terus mengingat karya Yesus lewat salib, kami akan terus berbicara kebenaran dalam kasih, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun lewat blog ini.
Selamat membaca blog danielnugroho ini. Kami akan tetap berusaha menyampaikan kisah berkat dan bimbingan Tuhan, menulis renungan-renungan rohani, serta berbicara kebenaran dalam kasih. Tuhan memberkati.
Sumber gambar: www.flourish.me