Informasi Web Hosting Terlengkap
Seperti yang telah ditulis, kami bisa mengenal WordPress Hosting dan seluk beluknya hanya karena kasih karunia Tuhan saja. Selama tinggal di Jepang, saya belajar banyak hal khususnya tentang web dan server lewat pelayanan di Gereja khususnya bidang multimedia dan IT. Pada artikel yang sebelumnya, kita sudah sama-sama belajar tentang perbedaan BlogSpot dan WordPress, kelebihan dan kekurangannya, serta hal-hal yang perlu disiapkan jika ingin berpindah Web Hosting atau migrasi.
Saya juga sudah memberikan hitungan mengenai biaya yang diperlukan teman-teman untuk membuat website sendiri. Biaya itu termasuk pembelian web hosting dan domain hosting, pengaturan tema dan SEO, dan biaya-biaya lainnya. Pada artikel kali ini, saya ingin mengulas lebih dalam lagi khususnya tentang Web Hosting.
Apakah Web Hosting itu? Kenapa kita memerlukannya?
Setelah mendaftarkan nama website di Internet dan mengetahui pemakaian WordPress, hal yang harus dipikirkan adalah di mana teman-teman akan menyimpan data website. Tempat penyimpanan inilah yang disebut Web Hosting. Ketika teman-teman menulis artikel, memasukkan gambar dan desain ke dalam WordPress, maka data itu akan tersimpan di Web Hosting. Nah, data inilah yang akan dibawa dan ditampilkan oleh Server Web Hosting ke internet ketika ada orang yang mencari website teman-teman. Inilah cara kerjanya.
Secara teknis, teman-teman bisa saja menjadikan komputer rumah sebagai Web Hosting dan meng-install program Server (Ini juga yang dilakukan oleh Gereja saya di Tokyo). Tapi untuk itu, teman-teman memerlukan komputer super cepat dan kuat untuk menyala terus selama 24 jam. Selain itu koneksi Internet yang kuat dan unlimited pun mutlak diperlukan, sebab orang di seluruh dunia ingin mengakses website teman-teman. Di Jepang, hal ini mungkin saja dilakukan. Tapi di Indonesia atau negara berkembang lainnya, tentu hal ini agak sulit dilakukan, sebab koneksi internet yang ada belum stabil. Untuk itulah kita memerlukan dan mesti membayar layanan Web Hosting (Perusahaan yang punya komputer dan koneksi super cepat).
Membayar layanan web Hosting itu adalah seperti ketika saya menyewa tempat untuk menyimpan data dan membayar biaya internet. Data-datanya sendiri adalah data dari website pribadi saya. Oleh sebab itulah, layanan ini sering disebut Hosting Pribadi (Self-Hosted).
Berita Baik! Membeli Hosting Tidak Perlu Uang Banyak
Seperti artikel sebelumnya, biaya untuk membeli web hosting tidaklah semahal yang teman-teman bayangkan. Memang untuk website yang besar memerlukan biaya yang tidak sedikit, namun bagi teman-teman yang baru memulai dan ingin mencoba ada banyak layanan Web Hosting dengan harga relatif terjangkau. Biaya untuk Web Hosting sekitar $4-8 atau sekitar 40-80 ribu rupiah sebulan. Kalau teman-teman membeli untuk waktu yang panjang, ada diskon khusus. Selain itu hampir semua Web Hosting memberi garansi uang kembali 100% dalam 45 hari pertama. Jadi bila ada teman-teman yang berminat memulai website pribadi atau sekedar mencoba-coba, tidak ada salahnya untuk memulai.
Sumber Informasi dan Bacaan Lebih Lanjut:
sumber gambar : greenhostit