Mempelajari WordPress
Seperti dalam artikel sebelumnya, hari Minggu tanggal 1 September 2013, saya melihat bagaimana Bang Sonny mengoperasikan Website Gereja. Bang Sonny menambahkan event Gereja, mengupload gambar, dan video dengan begitu mudahnya. Tampilan WordPress yang dipergunakan sama sekali baru dan saya begitu tertarik. Namun karena waktu itu ada rapat Pemuda, saya harus pergi dan tidak bisa mempelajari WordPress bersama Bang Sonny lagi.
Inilah yang menjadi pemicu bagi saya untuk mempelajari WordPress lebih lanjut. Hari Senin dan Selasanya, saya membuka WordPress.com dan mencoba membuat sebuah akun dan blog baru. Semua berlangsung dalam hitungan detik dan saya segera memiliki blog baru. Saya mencoba mengklik kode-kode dan tombol di dalamnya dan saya pun langsung terbiasa. Sepertinya penggunaannya mudah seperti Blogger pikir saya. Mudah dong mempelajari WordPress, pikir saya waktu itu.
Mempelajari WordPress Pertama Kali
Saya kemudian mengkopi script home page di akun BlogSpot untuk mencoba membuatnya di WordPress. Namun saya malah tidak bisa membuatnya sama sekali. Saya tidak bisa menuju ke tampilan script seperti yang terdapat di Blogger. Malah justru muncul pesan kalau ingin melihat jendela script atau mengganti tema harus membayar 30 Dollar, Ketika ingin mengganti tema pun perlu sekitar 45-100 Dollar tergantung jenis tema, saya pun tidak bisa menyuntingnya sekedar mengubah warna atau ukuran font.
Tapi, saya langsung kaget ketika melihat bahwa untuk upgrade memori penyimpanan memerlukan 20-290 Dollar tergantung besarnya memori. Eh, sepertinya Gereja tidak mengeluarkan uang sebanyak itu. Barulah muncul keraguan dalam hati saya. Apakah saya harus migrasi ke WordPress atau tetap di BlogSpot. Dan keraguan itu memuncak ketika saya melihat kalau halaman web saya berakhiran .wordpress.com. Ini berbeda dengan yang Bang Sonny kerjakan di Gereja waktu itu. Saya pun akhirnya menyerah dana sempat berpikir untuk tidak mempelajari WordPress lagi.
Hari Rabu tanggal 4 September ketika sedang membaca-baca artikel di Internet barulah saya mengetahui kalau WordPress itu ada 2 jenis, WordPress.com dan WordPress.org. Selama ini saya menggunakan layanan WordPress.com yang dasarnya mirip seperti Blogger. Namun ternyata ada jenis WordPress yang lainnya. Saya lanjutkan membaca artikelnya dan akhirnya saya tahu, bahwa satu jenis lagi yakni WordPress.org itulah yang dipergunakan oleh Bang Sonny untuk website Gereja. WordPress.org adalah sebuah hosting program yang bisa menghubungkan server dengan website.
Selama kurang lebih dua hari yakni hari Rabu dan Kamis, saya membaca berbagai artikel mengenai WordPress.com dan WordPress.org ini dan akhirnya saya bisa memahami semuanya. Puji Tuhan, saya bisa mempelajari WordPress dengan cepat. Teman-teman bisa membaca rangkuman perbedaan WordPress.com dan WordPress.org buatan saya di artikel ini.
Setelah berdoa dan berkomunikasi dengan Abang Daniel dari hari Jumat malam hingga Sabtu pagi, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan WordPress.org dan memulai migrasi kami di hari sama, Sabtu 7 September 2013.
sumber gambar : logo WordPress.com