Pelajaran Setelah Dua Tahun Mengelola Website
Kami memulai blog pertama di 1 April 2014 yang berisikan renungan-renungan Kristen. Waktu itu kami membuatnya di Blogger, sebuah blog gratis yang alamatnya .blogspot.com. Dalam waktu-waktu berikutnya, blog makin berkembang dan kami memutuskan untuk membeli top-level domain yakni danielnugroho.com sebagai nama blog pada September 2012. Kami tetap melanjutkan menulis artikel-artikel untuk blog itu. Barulah pada September 2013, atau setahun setelahnya, kami memutuskan untuk memindahkan seluruh artikel ke WordPress. Dan dalam satu tahun ini, kami tidak menyangka bisa belajar banyak sekali hal tentang server dan wordpress development.
Setelah Dua Tahun Mengelola Website
Dalam dua tahun ini, begitu banyak hal berharga yang didapatkan. Tentu pelajaran dan pengalaman ini tidak bisa didapatkan tanpa mengelola website sendiri. Namun, kami ingin membagikan sedikit pengalaman dan pelajaran yang didapatkan setelah dua tahun mengelola website sendiri. Dalam jatuh bangun, ketegangan dan ketidaktahuan, Tuhan tetap menolong kami hingga hari ini.
Pelajaran 1
Website harus simpel. Saya sering melihat blog dan website yang dipenuhi oleh slider, gambar kedap-kedip, video flash, atau tulisan besar-besar dan banyak. Sekilas memang menarik, namun yang terutama dalam website adalah isinya. Para pengunjung mencari di internet untuk menemukan isi tulisan yang sesuai dan bukan melihat gambar kedap-kedip atau bermain flash.
Selain mudah dilihat dan dibaca, dengan membuat website yang simpel, maka kecepatan membuka website atau loading speed pun makin kencang. Perlu diketahui bahwa loading speed inilah yang menjadi faktor penting dalam website. Semakin cepat sebuah website, maka makin mudah ditemukan, dan sebaliknya website yang penuh dan lama dibuka akan makin ditinggalkan. Mengenai loading speed ini bisa dibaca di artikel tutorial berikut.
Website harus dibuat sesimpel mungkin. Hilangkan video, flash, dan slider yang tidak terlalu berguna. Atur kembali ukuran image yang ditampilkan dan utamakah pada isi konten.
Pelajaran 2
Isi konten website haruslah padat berisi. Meskipun sulit untuk menemukan ide dan merangkumnya dalam sebuah tulisan, namun usahakan buat artikel sedetail dan sejelas mungkin. Artikel dengan 500 kata tentu akan lebih baik dibanding yang hanya 50 kata. Tulislah juga sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain, karena dengan begitu para pengunjung akan otomatis datang dan mencari tulisan bermanfaat yang kamu bikin.
Website danielnugroho.com ini menjadi buktinya. Kalau membaca review artikel dan kunjungan ke website, teman-teman akan menemukan bahwa seluruh artikel yang terbanyak dikunjungi berisikan penjelasan detail, panjangnya lebih dari 700 kata. Penjelasan yang disampaikan pun padat, melihat dari banyak sisi disertai dengan pembuktian logis, dan diakhiri dengan kesimpulan.
Pelajaran 3
Tetaplah terus menulis. Mengelola website dan blog adalah tentang terus menulis. Menulis hal yang bermanfaat bagi orang lain dan memiliki kesan khusus bagi diri sendiri. Tidak mungkin kita dapat menulis bagus hal-hal yang tidak berkesan dalam diri. Sebaliknya, apa yang menarik dan berguna bagi kita, tentu akan bermanfaat pula bagi orang lain.
Tetaplah menulis, biarpun pada awalnya mungkin tidak ada yang akan membaca, namun ini hanyalah permulaan untuk masa depannya. Dengan terus menulis, kita akan dilatih untuk belajar sabar dan berpikir kritis dan logis. Jika terus menulis, pasti akan muncul tulisan atau artikel yang boom dan bermanfaat bagi banyak orang.
Dengan menulis, saya pun dilatih untuk makin peka terhadap dunia sekitar. Peka terhadap hal-hal kecil, dan berpikir logis mengenai apa penyebab dan akibat hal tersebut. Dengan menulis pun, saya belajar untuk mengolah daya ingat dan imajinasi, belajar pengaturan waktu, dan juga pengetahuan jurnalistik.
Pelajaran 4
Membuat dan mengelola website adalah sarana untuk belajar hal baru. Saya tentu tidak akan pernah bersentuhan dan belajar mengenai website, server development, domain management, atau hal-hal lainnya jika tidak mengelola website sendiri. Dan saya percaya apa yang sudah dipelajari tidak akan pernah sia-sia jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Belajar hal baru adalah hal yang menyenangkan. Inilah yang membuat kita bersemangat dan terus terpacu untuk melangkah ke depan. Sama seperti yang dikatakan Mahatma Gandhi, “Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to libe forever.” – “Hiduplah seperti seakan tidak ada hari esok. Belajarlah terus seperti seakan kamu hidup selamanya.”
Demikianlah saya menguraikan pelajaran setelah dua tahun mengelola website sendiri. Bukan berarti kami sudah tahu semuanya, justru sebaliknya kami semakin terpacu untuk belajar dan belajar lebih lagi. Jadi bagi teman-teman yang baru memulai, selamat belajar juga, dan jangan menyerah!
Sumber gambar : pexels.com
Informasi lebih lanjut mengenai WordPress Development:
sparringmind.com/speed-up-wordpress, code.tutsplus.com/optimizing-wordpress-loading-speed