Pengalaman Belajar WordPress
Kali ini saya ingin melanjutkan kisah ulang tahun website yang keempat: pengalaman belajar wordpress untuk mengelola website.
Selama berada di Jepang, saya jadi lebih sering belajar mengenai Desain Web dan Pengembangan Web. Karena menjadi salah seorang Komisi Multimedia dan IT (KOMIT) di Gereja, saya jadi sering mengurusi masalah Multimedia dan IT Gereja. Selain menjadi petugas proyektor di Gereja GIII Tokyo, saya juga ikut membantu merekam khotbah Ibadah Minggu. Khotbah Ibadah Minggu inilah yang kemudian saya convert dan saya upload ke server gereja. Saya juga belajar cara menyambungkan server ke podcast di ITunes. Dengan menghubungkan server gereja dengan rss podcast, maka khotbah-khotbah di gereja bisa diakses dan didengarkan langsung lewat IPhone. Nah, lewat pekerjaan inilah saya jadi mengerti banyak mengenai server dan pengaturannya. Dengan kata lain, lewat pelayanan di Gereja pun saya jadi belajar banyak hal khususnya mengenai Server.
Pengalaman Belajar WordPress
Hari Minggu tanggal 1 September 2013, inilah awal mula saya mengenal WordPress. Kala itu setelah rapat KOMIT, saya melihat Bang Sonny membuka halaman admin dari website gereja karena ingin menambahkan informasi mengenai data dan alamat. Saya begitu terkejut karena saya belum pernah melihat halaman admin sebuah website di Internet. Bang Sonny berkata bahwa website gereja menggunakan WordPress sebagai hosting program-nya dan servernya menggunakan milik gereja. Mengetahui server yang dipergunakan untuk website gereja dan penyimpanan file khotbah adalah server yang sama, saya terkejut dan ingin melihat banyak. Entah mengapa saya jadi ingin belajar WordPress dan ingin tahu lebih banyak.
Inilah yang menjadi pemicu bagi saya untuk mempelajari WordPress lebih lanjut. Karena masih berada di awal bulan September, mata kuliah baru saja dimulai di semester yang baru. Mata kuliah praktek juga belum dimulai sehingga saya memiliki banyak waktu luang. Di waktu luang itulah saya membaca terus artikel-artikel yang memuat informasi mengenai WordPress. Dalam dua hari itu juga saya terus mencari informasi seputar WordPress dan tips serta triknya. Saya juga mendapati bahwa banyak keuntungan yang dapat diperoleh kala menggunakan WordPress, keuntungan yang tidak ada di BlogSpot. Keuntungan itu antara lain adalah pengaturan SEO (Search Engine Optimization) yang lebih mantap dan struktur website yang lebih teratur. Kita juga bisa mengubah tampilan dan desain website dengan mudah, dan jauh lebih bervariasi dibandingkan BlogSpot.
Jadilah setelah pulang dari kampus pada hari Senin dan Selasanya pada tanggal 2 dan 3 September, saya membuka WordPress.com dan mencoba membuat sebuah akun dan blog baru. Semua berlangsung dalam hitungan detik dan saya segera memiliki blog baru. Saya mencoba mengklik kode-kode dan tombol di dalamnya dan saya pun langsung terbiasa. Penggunaannya kelihatannya mudah seperti Blogger, begitu pikir saya. Namun ternyata tidak seperti itu kenyataannya. Banyak tanda tanya yang justru menyeruak dan malah hampir membuat saya menyerah. Semakin saya membaca mencari apa permasalahannya, saya malah semakin bingung dengan pengaturan dan bentuk halaman serta coding dari WordPress. Ah, sudahlah menyerah saja, sempat terbersit hal itu dalam pikiran saya.
Namun Tuhan sekali lagi menuntun dan membimbing saya. Meskipun tidak melalui jalan yang lurus, namun jalan memutar yang Tuhan tunjukkan malah membuat saya bisa melihat pemandangan yang lain. Membuat saya mengerti perbedaan dan persamaan, keuntungan dan kerugian dari sistem manajemen website. Seperti apa kisahnya? Tetap nantikan kisah mengenai website danielnugroho.com ini selanjutnya.
Sumber Gambar : pexels.com
2 thoughts on “Pengalaman Belajar WordPress”