Proses Migrasi ke Custom Domain
Tapi ternyata ini punya dampak buruk juga. Dalam satu bulan pertama, kunjungan ke blog turun drastis. Ini disebabkan oleh perubahan nama yang cukup drastis. Beruntunglah google dan blogspot dengan otomatis melakukan redirecting (mengarahkan dari halaman web yang lama ke halaman yang baru) sehingga total kunjungan bisa berangsur-angsur kembali. Saya pun harus kembali mendaftarkan blog dan 1000 halamannya kembali ke Google Webpage dengan alamat yang baru. Sungguh sebuah perjuangan kali itu. Proses migrasi ke custom domain cukup menguras tenaga dan waktu juga.
Tapi ketika melihat pengunjung blog makin banyak, saya jadi lega akan keputusan untuk migrasi ke custom domain baru. Dari sini saya belajar satu hal: Meskipun berat dan melelahkan, tapi jangan pernah berhenti mencoba. Karena hanya dengan mencoba kita akan menjadi makin baik. Hanya dengan keberanian saya mencoba, maka blog bisa semakin maju.
Migrasi ke halaman web yang baru ini memang berhasil menaikkan popularitas blog kami. Saya tetap terus bekerja, tidak henti-hentinya menyunting dan menyunting halaman-halaman web yang lama, mengubahnya supaya semakin mudah dicari dan ditemukan di search engine. Tidak lupa pula saya dan abang terus menulis artikel-artikel mengenai kehidupan kami sebagai seorang Kristen.
Demikianlah kisah dan proses migrasi ke custom domain website kami. Semoga bisa menjadi referensi bagi teman-teman.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2