Awal Perjuangan Saya Setahun Lalu
Setahun yang lalu, tepat di hari ini, 16 Juni 2010 adalah awal perjuangan saya menuju masa depan. Waktu itu saya, papa, mama, uda, dan natan pergi ke Bandung. Hari itu diadakan daftar ulang mahasiswa baru ITB di Sabuga. Adik saya sendiri pergi mendaftar ulang ke Universitas Indonesia bersama dengan Johannes. Pagi hari sekali, jam 04.00 kami berangkat dari Bekasi menuju Bandung dengan mobil Uda Natan. Waktu itu, keluarga kami belum memiliki kendaraan sendiri. Untunglah, Uda Natan menawarkan diri untuk mengantar kami. Johannes juga sama. Terima kasih untuk kebaikan Tuhan melalui Uda Natan dan Johannes.
Awal Perjuangan Saya Masuk Universitas
Kira-kira pukul 06.30 kami sudah tiba di Sabuga. Banyak orang yang berdiri dan mengantre. Antreannya amat panjang, dari pintu masuk sabuga hingga ke lahan parkir. Setelah menelepon teman untuk memastikan lokasi antrean, saya kemudian turut mengantre.
Saya masuk ke Sabuga kira-kira pukul 08.00, sempat bertemu dengan beberapa teman yang sudah saya kenal sebelumnya. Mereka juga mendaftar ulang hari ini. Kami sempat bernostalgia saat masih belajar bersama. Eh, sekarang kami sudah diterima di ITB. Sungguh pengalaman yang tidak dapat dilupakan.
Semua prosedur pendaftaran sudah saya lalui. Jam 10.00 saya keluar dari Sabuga. Sempat berbincang sebentar dengan anak-anak SMA Kanisius yang lain, mama menelepon saya untuk mencari tempat indekos. Menurut mama, kalau tidak sekarang mencari indekos, nanti tidak sempat lagi.
Kami menyusuri kota Bandung selepas dari Sabuga. Sempat berkeliling daerah sekitar Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Cisitu, akhirnya kami berhenti di daerah Tubagus Ismail untuk makan siang. Sewaktu itu, kami makan siang di Rumah Makan Padang Singgaling Jaya. Setelah selesai makan siang, Uda Natan bertanya kepada masyarakat sekitar mengenai tempat indekos. Tidak jauh dari tempat kami makan, Uda Natan menemukan tempat indekos yang murah dan dekat dari ITB. Setelah bertanya soal fasilitas dan beberapa hal, mama membayar 400 ribu kepada pemilik indekos itu, Bapak Mulyana.
Tempat indekos itulah yang menjadi tempat indekos saya hingga hari ini. Bapak yang sama pula yang menjadi Bapak indekos saya. Kami amat mengucap syukur sekarang ini mendapatkan indekos di tempat tersebut. Cukup dekat, murah, dan nyaman untuk tinggal dan belajar.
Setelah memperoleh tempat indekos, kami pergi ke Kartika Sari untuk membeli beberapa kue untuk oleh-oleh. Perjalanan pulang dari Bandung hari itu dimulai pukul 17.00 dan kami tiba di Bekasi pukul 19.30. Rasa lelah tidak terasa hari itu karena kami amat senang. Daftar ulang sudah dapat dilaksanakan oleh saya dan adik saya dengan baik. Saya pun sudah memperoleh tempat indekos. Sungguh suatu anugerah Tuhan yang besar hari ini yang keluarga kami rasakan.
Ketika hari ini saya menuliskan kembali pengalaman saya tepat setahun lalu, saya amat terpesona. Kebaikan Tuhan begitu kami rasakan dan alami. Setahun sudah berlalu, seluruh perjuangan yang sudah dimulai sekarang akan terus berjalan. Jalan masih panjang dan semakin terjal, namun saya percaya, semuanya dapat saya lalui bersama dengan Tuhan.
Sumber gambar : photobucket.com