Bandung Bersenandung (3)
Kehidupan di kota Bandung ini tidak saya isi dengan hanya berkuliah dan belajar saja. Tuhan Yesus memberikan saya kesempatan untuk turut serta di dalam pelayanan-pelayanan yang ada. Di kampus, saya tergabung di dalam Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) ITB, di mana saya menjadi anggota Divisi Intermedia. Divisi yang khusus mengurusi warta Jumatan, operator di dalam ibadah, dan juga media-media serta jejaring sosial dari PMK ITB.
Kehidupan Mahasiswa di Bandung
Sejak tanggal 16 Agustus 2010, saya resmi menjadi anggota divisi Intermedia. Dan jika hingga kini–ketika saya menuliskan posting ini, saya masih ada dan terus melayani di divisi Intermedia, itu semua hanya karena kasih karunia Allah semata. Pelayanan ini dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia. Biarlah saya semakin kecil, tidak diingat dan dianggap, bahkan dilupakan, asalkan nama Yesus dimuliakan di bumi ini.Selain pelayanan di PMK-ITB, Tuhan Yesus juga mengijinkan saya turut melayani Tim Pelayanan Siswa (TPS) Bandung sebagai visitor selama tahun ini.
Sejak tanggal 05 Maret 2011, saya mulai bergabung dengan teman-teman dan kakak-abang yang terbeban untuk membimbing pelayanan siswa-siswa di SMA di kota Bandung. Awal keikutsertaan saya di dalam TPS Bandung memang cukup sulit dilakukan. Perlu banyak adaptasi dengan orang lain, ditambah lagi manajemen waktu yang baik. Terima kasih kepada Tuhan Yesus kalau hingga hari ini, saya masih bisa ikut serta di dalam pelayanan ini. Sekarang, saya menjadi visitor di SMAN 10 Bandung, yang terletak di daerah Bandung Timur, dekat terminal Cicaheum. Sekarang, ketika saya menuliskan posting ini, saya amat bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah mempercayakan pelayanan ini kepada saya, manusia yang terbatas.
Seringkali muncul pertanyaan, mengapa kita–orang percaya harus melayani? Saya yakin, jawabannya bukanlah karena Tuhan Yesus membutuhkan Anda untuk melayani Dia. Dia mampu menyuruh bangku yang Anda duduki atau bahkan batu dan benda lain untuk melayani Dia. Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa bukan? Untuk sekedar memberi nyawa kepada benda mati, itu adalah hal yang mudah dilakukan bagi-Nya. Masalahnya, kita manusia yang berdosa ini, yang juga sudah diselamatkan dengan darah-Nya yang kudus, bahkan kematian-Nya yang sudah membebaskan kita, harus mau melakukan sesuatu bagi Dia.
Betapa bersyukurnya kita, manusia yang berdosa dan lemah ini, dipanggil Tuhan untuk turut serta di dalam pelayanan kasih-Nya yang begitu agung di dunia ini. Terima Kasih Tuhan, ku dipilih.