Bulan Desember
Akhirnya Bulan Desember kembali datang. Bulan terakhir di dalam tahun yang banyak orang harapkan. Mungkin termasuk juga saya. Bukan semata-mata karena saya berulang tahun di bulan keduabelas ini saja, namun bulan Desember kerap menawarkan sebuah pengalaman yang indah. Pengalaman yang selama ini telah nyata sangat berkesan di dalam kehidupan saya. Ulang tahun, Natal dan segenap perayaannya, Tahun Baru, kumpul bersama dengan keluarga, liburan, dan kesempatan untuk merenung–semuanya saya miliki di Bulan Desember. Jadi tidak dapat dipungkiri, bulan Desember adalah bulan yang indah. Seindah pohon natal dengan kelap-kelip lampu yang saya lihat di HKBP minggu pagi ini.
Bulan Desember Tahun Ini
Bulan Desember tahun ini dimulai tepat pada hari Minggu. Pagi ini saya bergereja di HKBP. Pikiran saya terlontar jauh pagi itu saat menunggu kebaktian dimulai. Terlontar kembali ke bulan Desember tahun lalu. Tahun ketiga perkuliahan, ujian-ujian, hingga kepergian keluarga besar Banjarnahor bersama-sama ke Bakkara untuk merayakan tahun baru. Hemmm, rasanya cepat sekali sebelas bulan ini berlalu. Kini saya duduk kembali di gereja yang sama dan memandang jauh ke depan di dalam pikiran saya. Bulan Desember tahun ini mungkin adalah bulan Desember terakhir yang saya nikmati di Kota Bandung.
Mengapa? Karena tahun ini adalah tahun keempat perkuliahan saya. Dan memang di akhir tahun ini, saya berjuang untuk dapat menyelesaikan perkuliahan saya. Agaknya terasa cepat waktu berlalu. Dulu masih 2010. Dulu masih mahasiswa tingkat pertama. Sekarang sudah 2013. Dan kini sudah mahasiswa tingkat akhir. Namun, setelah saya pikirkan lebih dalam, sudah banyak pengalaman yang saya alami dan rasakan. Mungkin sudah lebih dari 500 kegiatan dan proyek yang saya kerjakan selama 3,5 tahun ini dan Pohon Natal yang menjulang tinggi di pelataran depan HKBP hari itu menjadi saksi betapa saya bersyukur untuk perjalanan saya selama ini di Bandung.
1 Desember 2013 berlalu. Memang waktu tidak akan kembali lagi. Memang hari akan terus berjalan dan saya akan terus melangkah. Namun saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, yang selalu memberikan sukacita dan kasih di dalam kehidupan saya. Untuk terus menjadi api pengobar semangat saya dalam menjalani hidup ini. Untuk terus menjadi sumber kasih yang akan saya pancarkan kepada orang-orang di sekitar saya.
Kisah Desember di tahun ini mungkin akan dipenuhi dengan pengalaman baru yang lebih luar biasa. Yesusku adalah Tuhan yang luar biasa. Dan tidak pernah saya takut dan gentar selama Ia beserta saya. Welcome Desember!