Hutan Raya Dago
Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke Hutan Raya Dago, tepat di tanggal 5 Februari 2011 ini. Saya pergi bersama-sama dengan teman-teman di Lembaga Pelayanan PMK Open House.
Sebagai mahasiswa tingkat pertama, saya masih anak baru dan belum mengenal banyak orang. Hanya Bang Luhut, Bang Yohanes, Kak Yohana, dan Gunawan. Tapi syukur, melalui Ibadah padang ini saya dapat bersekutu bersama dan lebih mengenal kepada kakak-kakak dan abang-abang di lembaga pelayanan PMK OH.
Ada banyak permainan dan kegiatan bersama yang kami lakukan dari pagi hingga sore hari. Kebanyakan permainan kelompok yang mengakrabkan kami. Saya bersyukur, meskipun berada jauh dari rumah dan baru memulai kehidupan di Bandung, namun ada banyak orang yang mendukung saya. Melalui persekutuan ini, kami bertumbuh bersama di dalam Tuhan.
Kita bertumbuh, bertumbuh, di dalam kasih
Sehati, sepikir, setujuan, melangkah bersama
Tuaian besar t’lah menanti di hadapan kita
Siapkanlah dirimu, songsong harii esok
Dan Tuhan dimuliakan melalui gereja-Nya
Sehati, sepikir, setujuan, melangkah bersama
Tuaian besar t’lah menanti di hadapan kita
Siapkanlah dirimu, songsong harii esok
Dan Tuhan dimuliakan melalui gereja-Nya
Lagu ini dinyanyikan saat penutup ibadah Padang PMK open House di Hutan Raya Dago, tanggal 5 Februari 2011. Kata-kata yang terkandung di dalam lagu ini amat menyentuh bagi saya pribadi. Lagu ini kembali mengajak saya untuk lebih menyadari akan pentingnya saudara-saudara seiman di dalam hidup ini. Tanpa orang lain, mustahil kita dapat bertahan hidup. Manusia ini adalah makhluk sosial, yang berarti kita akan selalu membutuhkan orang lain di dalam hidup ini. Mulai dari sejak lahir, hingga saat kita mati dan dikuburkan, semuanya perlu orang lain. Kita perlu orangtua untuk merawat dan membesarkan kita, kita perlu petani untuk menyediakan makanan. Kita juga perlu guru atau dosen untuk mengajari kita. Pokoknya, kita perlu orang lain. Kita tidak mungkin hidup tanpa orang lain.