Kasih yang Merangkulku Erat
Kasih adalah inti suatu hubungan yang bertumbuh subur. Hubungan yang sehat satu dengan yang lain. Alkitab menegaskan bahwa kita perlu menjadi orang yang mengasihi–mengasihi Allah dengan segenap hati kita, mengasihi sesama seperti diri kita sendiri, bahkan mengasihi musuh dan orang-orang yang membenci kita. Namun, tidak dapat dipungkiri sulit untuk mengasihi ketika kita tidak merasa dikasihi. Baik anak-anak yang terlantar dan ditolak orangtuanya, orang-orang yang diabaikan pasangannya, orang-orang yang menderita akibat tindakan orang lain, mereka semua merasakan berapa pedihnya kehidupan tanpa kasih.
Kita dapat bersyukur saat mengetahui bahwa Allah mengasihi Anda dengan limpahnya. Ini adalah dambaan setiap orang yang rindu untuk dikasihi. Coba pikirkan dampak luar biasa dari kasih-Nya yang dicurahkan bagi Anda di atas kayu salib. Ia dengan kasih-Nya yang luar biasa telah menutupi kesalahan dan kegagalan kita dan kini kita telah memperoleh kebenaran-Nya tanpa noda. Nikmati juga kenyataan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:39). Terimalah pemberian-Nya yang penuh kasih berupa masa depan yang telah terjamin bagi kita di mana kita akan dikasihi selamanya (Yohanes 3:16).
Sebuah sukacita besar dalam hidup saya ketika dapat melihat papa, mama, bapatua dan mamatua Friska, tulang dan nantulang Maru, serta kak Lita dan Kak Friska datang di minggu setelah kepulangan saya dari Bali. Keadaan fisik dan tubuh yang masih lelah seketika berganti menjadi sukacita ketika kami makan bersama. Meskipun dengan porsi nasi yang sedikit dan lauk pauk sederhana, namun makan siang di kamar indekos saya terasa bergitu nikmat.
Kasih Tuhan Kasih yang Merangkulku Erat
Kami menyanyikan lagu kemudian berdoa bersama. Mendoakan perkuliahan saya di Bandung juga adik di Jepang. Kami juga berdoa untuk kehidupan seluruh anggota keluarga besar Banjarnahor supaya Tuhan selalu hadir dan memberkati dengan sempurna. Sore itu kami kemudian makan bersama di Kartika Sari sebelum akhirnya bertemu dengan Bang Anto di usaha susu Jag-Jagnya di daerah Tamansari. Hari minggu itu terasa begitu cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 ketika saya tiba di kamar indekos untuk beristirahat.
Kasih itulah yang saya rasakan mengalir dari orang-orang di sekitar saya. Dari keluarga yang mendukung dan menjunjung saya. Ketika Yohanes berkata bahwa “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi” (1Yohanes 4:11). Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Ketika kita menerima kenyataan bahwa kita sungguh mengasihi kita, akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk menjadi pribadi yang penuh kasih bagi orang lain. Membagikan kasih Allah yang begitu besar kepada orang-orang di sekitar kita. Kasih yang merangkulku erat.
Kasih itu lemah lembut, sabar, sederhana
Kasih itu murah hati, tahan menderita
Ajarilah kami bahasa cinta-Mu
Agar kami dekat pada-Mu, ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa kasih-Mu
Agar kami dekat pada-Mu
Andaikata kuberikan segala milikku
Namun tanpa kasih cinta, hampa tak berguna
Andaikan aku lakukan, yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna
Andaikan aku pahami bahasa semua
hanyalah bahasa cinta kunci tiap hati