Pelayanan PMK ITB: Tarbantin 2011
Pelayanan Tarbantin 2011
Yang lebih memprihatinkan lagi adalah bahwa kita sering menggunakan kata pelayanan, namun kalau kita mau jujur patut dipertanyakan: benarkah kita saling melayani? Melayani Allah dengan sepenuh hati. Juga melayani manusia. Namun, bukankah mayoritas manusia itu ingin dilayani dan bukan melayani?
Melayani sendiri dapat diartikan sebagai mengabdi atau menghamba kepada Tuhan dan kepada orang lain, atau pola hidup yang bukan lagi hidup untuk diri sendiri melainkan hidup untuk Tuhan dan untuk orang lain. Hidup ini bukan menjadi milik kita lagi, melainkan adalah milik tuan kita. Yaitu Tuhan Yesus. Kita hanyalah hamba yang selayaknya melakukan apa yang tuan kita inginkan.
Jiwa Kristus adalah melayani dan menghamba. Itulah juga jiwa kristiani bagi kita, para pengikut-Nya. Orang yang mau mengikut-Nya adalah orang yang rela melayani dan menghamba. Orang yang mau berjalan di belakang Yesus adalah orang yang mau melakukan semuanya itu meski pelaksanaannya sungguh tidak mudah. Melayani mengandung banyak segi dan resiko. Melayani bukan berarti sekadar bersibuk di sana sini dan bukan pula sekadar memberi ini dan itu.
Apa sebabnya kita didorong untuk melayani Tuhan dan orang lain? Dasarnya adalah karena Yesus sendiri sudah melayani kita. Seluruh hidup Yesus selama 33 tahun ditandai oleh jiwa melayani. Tujuan hidupnya bukanlah untuk mendapatkan pelayanan, melainkan untuk memberikan pelayanan. Inti hidup-Nya bukanlah dilayani, melainkan melayani. Alkitab tidak menggambarkan Yesus sebagai Tuhan yang jaya dan berkuasa, melainkan sebagai Tuhan yang melayani dan menghamba. Tuhan yang mau turun tangan bahkan membasuh kaki murid-murid-Nya. Ia mau melayani orang-orang sakit, ia berinteraksi dengan orang-orang menderita, sekaligus memberitakan mengenai kasih Allah.
Hanya anugrah semata
Aku di pakai olehNya
Sungguh amat istimewa menjadi pekerja Kristus
Yang mulia
Ya, benar hanya anugerah semata kita dapat dipakai oleh-Nya. Terima kasih teman-teman. Terima kasih untuk semua pembelajaran yang telah kalian berikan kepadaku. Perjalanan hidup masih panjang dan harus dilalui. Namun, salah satu dari kalian akan meneruskan tongkat estafet kepengurusan ini kepada adik-adik kita 2012. Terima kasih sekali lagi untuk segala hal yang telah kalian lakukan. Untuk setiap daya, upaya, waktu, karya, dan karsa kalian. Pelayanan yang lebih luas menanti kalian di depan, dan semoga itulah yang menjadi fokus kalian ke depannya. Ingatlah sampai kapan pun kita semua pernah tergabung di dalam kepengurusan ini, bersama dengan orang-orang yang setahun ini mengisi hari-hari kalian.
Kristio Rapi Tondok
Ervan Sjukri
Fedik Yehezkiel Hutahaean
Hans Andreas Mikhael
Jill Tania Manurung
Joanna Nadia
Raeka Okata Surbakti
Ribka Cahyaning Siwi
Roynaldo Hutahaean
Ruth Dessi Anastasia Marbun
Wiwin Theresia Sitinjak
Yosua Andre Purnomo
Yosua Briandhika Utama Siregar
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2