RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… Day 1
Retreat Siswa Bandung 2011–adalah sebuah pengalaman perdana nan indah bagi hidup saya selama ini. Retreat siswa ini diadakan di Wisma Adulam, Lembang, tanggal 31 Juli 2011 sampai 1 Agustus 2011. Tim Pelayan Siswa (TPS) adalah panitia inti dari acara retreat ini. Sungguh suatu kebanggaan bagi saya pribadi bisa bergabung di dalam acara retreat ini, menyaksikan kasih Tuhan Yesus yang amat besar bagi anak-anak muda–khususnya para remaja di Kota Bandung.Hari pertama yang cukup melelahkan, ketika saya pribadi harus menjemput seorang adik di SMAN 20. Hari berlalu dengan cepat ketika kira-kira pukul 12.00 kami sudah tiba di Wisma Adulam, Lembang setelah melalui perjalanan melalui Dago Giri dan Lembang Maribaya. Peserta RSB tahun ini berjumlah 43 siswa dan berasal dari berbagai SMA di Bandung, jauh meningkat dari RSB tahun 2008–RSB sebelumnya–yang diikuti 30 siswa.
Tim advanced–Grahmada dan Bang Ronald–sudah mempersiapkan tempat dan berbagai alat musik. Mereka sudah berada di Wisma Adulam sejak jumat malam untuk menjaga peralatan dan mempersiapkan berbagai kebutuhan lain. Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Wisma Adulam. Sebuah rumah yang cukup besar dan dikelilingi oleh pekarangan yang luas. Di sisi utara terdapat lembah yang menawarkan panorama yang amat indah.
Seluruh peserta RSB 2011 diberikan waktu beristirahat dan makan siang hingga pukul 13.30. Kami–para panitia–sejenak berdoa bersama untuk keberlangsungan RSB sebelum dimulainya sesi pertama. Sebelumnya, para pelayan altar pada sesi pertama–Abraham, diego, dan Bang Marihot–sudah melakukan latihan bersama.
Sesi pembukaan mulai pukul 13.45, dengan Santa sebagai MC-nya. Santa berhasil mengakrabkan para siswa melalui ice-breaking–mencari teman dengan kualifikasi tertentu dan improvisasi lagu Dengar Dia Panggil Nama Saya. Karena adanya keterlambatan Mas Lukas–pembicara sesi pembukaan–maka ice breaking diberikan waktu tambahan. Lagu Mentega dan Roti dan permainan Seven Booms menjadi sebuah sarana yang begitu mendekatkan siswa satu dengan yang lainnya. Alangkah senangnya ketika saya melihat mereka tertawa bersama jauh dari pojok belakang ruangan sambil memainkan lirik lagu.
Mas Lukas pun tiba, semua berkat usaha keras dari Bang Hans yang rela menjemputnya dari Terminal Leuwi Panjang sejak pukul 11.30. Abraham masuk dan menjadi pemimpin pasukan. Saya, Mas Lukas, dan Chandra kemudian masuk layaknya prosesi tentara. Memang tema pembukaan RSB tahun ini adalah militer, terima kasih untuk Kak Grace yang telah memikirkan tema ini dan mempersiapkan segala sesuatunya. Chandra berperan sebagai ajudan Mas Lukas dan saya berperan sebagai tentara biasa. Prosesi dilanjutkan dengan pemberian Alkitab dan khotbah singkat dari Mazmur 139:1-6. Melalui khotbah ini, Mas Lukas mengajak para siswa untuk kembali melihat motivasi mereka mengikuti retreat ini, apakah terpaksa, sekedar ikut-ikutan, perasaan tidak enak dengan teman-teman, atau untuk mencari tahu kebenaran Firman Allah. Mas Lukas menekankan bahwa Allah mengetahui semua motivasi manusia–baik yang baik maupun yang buruk. Namun Allah tetap memberikan kesempatan kepada manusia untuk berbuat sesuai yang mereka inginkan. Allah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bisa mengikuti retreat ini. Sebuah anugerah yang besar ketika para peserta dapat tumbuh bersama melalui retreat ini.
Sesi dilanjutkan dengan prosesi pembukaan RSB 2011 dengan memakaikan topi tentara kepada dua orang siswa terpilih yang dilakukan oleh Mas Lukas. Tepuk tangan riuh membahana di seluruh ruangan menyambut dimulainya RSB 2011 ini. Abraham, sebagai pemimpin pasukan kemudian membacakan tata tertib RSB 2011 dengan suara yang lantang sesaat setelah prosesi pembukaan. Sesi berakhir ketika saya, Mas Lukas, dan Chandra berjalan dari mimbar keluar ruangan. Meskipun ada kekurangan sana-sini, tetapi karunia Allah saja yang membuat acara ini dapat berlangsung dengan baik.
Sesi pertama langsung dimulai, sesi “Gayamu bukan Gayaku” yang dibawakan oleh Bang Adi sebagai MC, Mada, Petra, dan Marihot sebagai pelayan mimbar. Pada sesi ini, Bang Jimmy Hasugian, memaparkan bahwa Yesus Kristus merupakan satu-satunya Juruselamat dan realita remaja yang terjadi sekarang ini. Keadaan remaja yang penuh dengan dosa dan pelanggaran. Meskipun begitu Yesus Kristus tetap mau menyelamatkan semua orang–termasuk para remaja. Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, semua dosa dan pelanggaran yang harusnya membawa manusia kepada maut telah dihapuskan, diganti dengan kehidupan baru dan hubungan yang baik dengan Allah. Sesi dilanjutkan dengan sharing kelompok kecil mengenai aspek-aspek yang dapat kita pelajari/teladani dari Yesus.
Pukul 18.00, diadakan acara mandi dan makan malam. Keakraban mulai terbangun diantara para peserta RSB 2011 ditandai dengan tawa canda dan gelakĀ tawa di sela-sela makan bersama. Pukul 19.30, sesi kedua dimulai, sesi “Hidup Hu Gantiku”. Sempat ada kekacauan yang disebabkan Bang Gerhat–pembawa khotbah–yang tidak datang karena salah menetapkan waktu. Dia mengira sesi yang dia pimpin berlangsung di hari minggu (hari kedua). Untung saja, Mas Lukas bersedia menggantikannya dengan membawakan khotbah soal keselamatan yang Yesus Kristus tawarkan kepada semua orang. Para siswa juga ditantang untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.
Acara hari pertama RSB 2011 ditutup dengan review dan sharing kelompok. Saya sendiri memimpin satu kelompok untuk sharing soal keselamatan dan iman para peserta. Saya amat mensyukuri beberapa dari mereka sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, melalui sharing dan penjelasan lanjutan, Victor (SMA 9) dan Novy (SMA 10) semakin dikuatkan di dalam perjuangan iman mereka. Hingga kini saya terus berdoa atas diri mereka.
RSB 2011 hari pertama resmi selesai pukul 22.30. Para peserta dipersilakan untuk beristirahat. Kami, segenap panitia, mengadakan rapat evaluasi harian serta briefing untuk esok hari. Terima kasih Tuhan Yesus, meskipun banyak sekali kekurangan yang kami rasakan dalam persiapan dan penyelengaraan RSB 2011 ini, Allah tetap menyatakan kebesaran dan kemuliaan-Nya melalui setiap hal yang ternyatakan. Setiap hal yang amat hebat dan tidak dapat kami pikirkan.
Artikel selanjutnya:
1. RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… (Pre Event)
2. RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… (Day 1)
3. RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… (Day 2)
4. RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… (Day 3)
5. RSB 2011 Jadi Murid? Hayu Atuh… (Post Event)