Sejarah PMK ITB
Sejarah PMK ITB ini diambil dari handbook pengurus PMK ITB, dan dituliskan kembali dengan beberapa perubahan sebagai tulisan kenangan menjelang ulang tahun perak PMK ITB yang ke-25 di tahun 2015 ini. Mari kita sejenak melihat kembali sejarah PMK ITB sekaligus visi dari Tuhan untuk PMK ITB.
Sejarah PMK ITB
Terbentuknya PMK ITB diawali oleh beberapa mahasiswa Kristen yang rindu untuk berdoa dan bersekutu bersama. Pada tahun 1960-an akhir, Lembaga Pelayanan Navigator memberikan pembinaan Alkitab pada mereka. Beberapa tahun setelahnya, di awal 1970-an, Ibu Dorothy I. Marx, dosen agama Kristen ITB (yang sudah pensiun pada tahun 2005), membentuk persekutuan kecil di rumah beliau untuk para mahasiswa Kristen itu. Ada sekitar 10-20 orang mahasiswa yang secara informal berkumpul dengan rutin. Persekutuan itu terus bertumbuh dan kemudian menjadi Lembaga Pelayanan Open House (kini telah bergabung dengan Perkantas). Saat itu, belum dikenal nama PMK.
Waktu terus berjalan. Allah bekerja dalam persekutuan itu. Dari tahun ke tahun, anggota persekutuan itu bertambah banyak. Kepengurusan persekutuan secara informal terbentuk, dan beregenerasi dari tahun ke tahun. Sayang, pada waktu itu struktur kepengurusannya masih belum diketahui secara pasti. Dibentuknya Dewan Mahasiswa pada pertengahan tahun 70-an memberikan tempat bagi persekutuan itu di bawah Seksi Kerohanian Kristen Dewan Mahasiswa. Pada akhir 70-an, saat Dewan Mahasiswa dibubarkan, persekutuan Kristen itu tidak terpengaruh. Persekutuan mahasiswa ini masih terus berjalan bahkan semakin besar.
Baru pada awal tahun 1980-an mulai dikenal istilah PMK walaupun masih bersifat informal. Sejak itu pertumbuhan PMK semakin pesat. Pada akhir tahun 1980-an, permasalahan status PMK yang belum resmi mulai muncul, dan ini merupakan pergumulan yang harus diputuskan oleh pengurus pada saat itu. Status PMK akhirnya resmi diakui sebagai salah satu unit kegiatan di bawah Koordinator Bidang Pendidikan dengan nama Persekutuan Mahasiswa Kristen ITB, dan tanggal 30 November 1990 dijadikan hari jadi PMK. Itulah cikal bakal PMK ITB yang kita kenal sampai dengan hari ini.
Tujuan PMK adalah membekali, melatih dan mengutus mahasiswa Kristen ITB untuk memasuki kehidupan masyarakat dan profesi. PMK ITB berasaskan Alkitab sebagai Firman Tuhan–oleh karena itu, setiap pengurus harus melakukan tugasnya dengan dasar Alkitab. Prinsip keorganisasian PMK adalah interdenominasi, tidak menginduk pada lembaga, gereja atau organisasi apapun. Hingga kini, PMK ITB terus melayani dengan aktif, agar mahasiswa Kristen ITB mampu menjadi pelita bagi diri sendiri, berkat untuk masyarakat, dan soko guru bagi pembangunan Indonesia.
Visi PMK ITB
Visi dari PMK ITB diambil dari Yesaya 61: 3b– 4, yang berbunyi demikian,
(3b) supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. (4) Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.
Kitab Yesaya merupakan kitab yang menubuatkan kejatuhan bangsa Israel dan janji Tuhan Allah untuk memulihkan kembali bangsa tersebut setelah kejatuhannya ke dalam perbudakan oleh karena dosa mereka.
Ayat 3b menuliskan “supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran“, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya”. Kata “mereka” dalam ayat ini menyatakan orang-orang yang sebelumya berada dalam keadaan tertindas (baca ayat 1-2 pasal 61). Orang-orang itulah yang kemudian akan dijangkau, dilayani, dan dibina menurut ajaran Alkitab oleh PMK ITB sedemikian hingga orang-orang tersebut (baca: mereka) memperlihatkan keagungan-Nya. PMK ITB beranggotakan orang-orang yang dahulunya berada dalam ketertindasan yang kemudian diselamatkan oleh Tuhan dan akhirnya berkomitmen dan bersedia dipakai oleh Tuhan untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya dan menyelamatkan orang-orang tertindas lain.
Ayat 4 menuliskan “Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.” Ayat ini menyatakan bahwa PMK ITB akan berusaha, dalam kuasa Tuhan, untuk menjangkau dan memberlengkapi orang-orang yang disebut reruntuhan dan tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi dengan firman Allah dan mengenalkan kepada mereka Yesus Kristus, yang adalah satu-satunya Jalan Keselamatan, supaya mereka dapat “dibangun” dan “didirikan” kembali dari kematian rohani kepada keselamatan. Tidak hanya menjangkau orang-orang yang belum percaya, PMK ITB juga berusaha untuk “membaharui” orang-orang yang telah mengenal siapa Yesus Kristus namun mengalami kebekuan rohani.
Sumber Gambar : km.itb.ac.id