Sekilas Mengenai Manajemen Strategis
Manajemen strategis menurut David, F.R dalam bukunya Strategic Management: Concepts and Cases, adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis akan mempengaruhi target dan rencana jangka panjang perusahaan (5-10 tahun mendatang). Berbeda dengan rencana operasional yang biasanya berdasarkan target atau rencana yang lebih singkat (1-2 tahun). Istilah “strategis” juga merujuk pada unsur “urgensi” dan keterlibatan bidang-bidang strategis di dalam perusahaan.
Sebutan untuk manajemen strategi ini kemudian dikenal juga dengan perencanaan strategis (strategic planning). Strategi juga harus mampu mendayagunakan dan mengalokasikan sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
Tujuan sebuah perusahaan menerapkan sistem manajemen strategi sebagai berikut.
- Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi / perusahaan dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi / perusahaan. Arah tujuan organisasi yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
- Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak organisasi/ perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah stakeholder benefit, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.