Amazing Grace
Ku hilang, buta, bercela; olehnya kusembuh.
Kudapat janji yang teguh, kuharap sabdaNya
dan Tuhanlah perisaiku, tetap selamanya.
Lirik di atas hanya sedikit dari Lagu “Ajaib Benar Anugerah”, yang dikutip dari Kidung Jemaat No. 40, ayat 1 dan 4. Lagu ini lebih dikenal dengan “Amazing Grace”, tepat seperti judul artikel ini.
Natal adalah bukti dari cinta dan kasih Allah bagi manusia. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, paling luhur yang diciptakan oleh Allah. Namun, manusia akhirnya hidup amat jauh dari apa yang Allah inginkan. Manusia berbuat dosa dan melakukan apa yang Allah benci. Karena itulah, kita, manusia, pasti akan masuk ke dalam neraka.
Namun, ada suatu berita gembira. Allah sendiri telah mengutus anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia, membuatnya menjadi layak di hadapan Allah, dan yang pasti, tidak masuk ke dalam neraka. Ini yang saya sebut sebagai anugerah. Anugerah berarti kita sebenarnya tidak pantas untuk menerimanya, namun sebaliknya, Allah malah memberikan itu secara gratis, dan tanpa membeda-bedakan. Semua manusia yang mau menerima apa yang telah Allah lakukan-yaitu pengorbanan Yesus Kristus, akan memperoleh hidup yang kekal. Itulah anugerah Allah bagi manusia.
Natal tahun ini amat berbeda bagi saya pribadi, pertama ini adalah Natal pertama yang saya lewati tanpa kehadiran adik saya, Natal tahun ini juga adalah Natal pertama saya di masa perkuliahan, dan terakhir, Natal ini adalah Natal pertama saya dalam menulis blog. Banyak perasaan yang kerap muncul di tengah pengalaman pertama natal saya tahun ini, namun yang saya tahu pasti, peringatan akan kelahiran Yesus ke dunia akan terus menerus dilakukan. Tinggal bagaimana saya memandang akan hal ini-kelahiran Yesus, apakah sebagai rutinitas, atau sebagai suatu hal yang jauh berharga-pengorbanan Allah melalui Yesus.
Anugerah Allah melalui Natal kerapkali terselubungi oleh perayaan Natal, kehadiran Santa Claus yang mencuri keberadaan Yesus dari Natal, dan masih banyak lagi. Natal sudah selayaknya kita rayakan dengan amat khusyuk dan tenang, supaya kita dapat merasakan anugerah Allah sesungguhnya melalui kelahiran Yesus. Kita juga semakin menyadari akan besarnya kasih Allah bagi dunia ini, termasuk bagi kita pribadi, dan pada akhirnya dapat membuat kita hidup lebih dekat kepada Allah. Ini bukan berarti saya menistakan perayaan Natal yang meriah, atau menggangap perayaan Natal itu haram hukumnya, namun alangkah baiknya, jika kita mau ambil waktu tenang sejenak, dan merenungkan makna Natal yang sesungguhnya, yaitu saat Allah mau menjadi manusia di dalam wujud Yesus.
SELAMAT NATAL 2010, TUHAN YESUS MEMBERKATI
-ditulis sebagai perenungan singkat natal 2010