Batu kubur yang terguling

Masih dalam suasana paskah, selamat paskah bagi kita semua. Kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosa kita semua kini sudah terbayar lunas. Ia memang mati. Namun, Ia bangkit! Ia hidup! Ia mengalahkan maut, dan memberikan sebuah jaminan bagi kita. Suatu kehidupan kekal bagi yang mau percaya kepada-Nya.

Namun, saya mau mengajak para pembaca untuk merenung sejenak, mengenai batu penutup kubur Yesus. Batu penutup kubur Yesus memang jelas dikatakan terguling di dalam Alkitab. Batu itu digulingkan oleh seorang malaikat yang turun dari langit (Mat 28:2). Batu penutup itu harus terguling bukan supaya Yesus bisa keluar dari kubur tersebut setelah kebangkitan-Nya, namun karena suatu alasan yang lain. Untuk apa?

Batu itu harus terguling supaya kita bisa masuk dan mendapati fakta akan kebangkitan Yesus. Coba bayangkan jika batu penutup itu tidak terguling, maka para wanita yang datang ke kubur Yesus tidak akan menyadari bahwa jenazah Yesus sudah tidak ada lagi dan sudah bangkit. Mereka hanya akan terpaku kepada sosok Yesus yang mati disalibkan saja, tanpa kebangkitan. Untuk sekedar keluar dari kubur, Yesus tidak perlu bersusah-susah, dengan kuasanya, saya yakin Ia mampu keluar tanpa harus menggulingkan batu penutup kubur tersebut.

Tuhan Allah juga selalu bertindak aktif dalam hidup kita. Dia memudahkan kita untuk menerima suatu kenyataan baru. Kenyataan bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian buat para pengikutnya saat itu. Kenyataan bahwa Tuhan selalu ikut aktif dalam setiap masalah kita. Jadi memang benar batu itu harus terguling! Sekali lagi saya katakan, “Batu itu harus terguling!”

Recommended for you