Belajar dari Hari Pentakosta
Minggu lalu kita memperingati hari Pentakosta, hari ke 50 setelah kebangkitan Yesus Kristus. 10 hari setelah kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Hari Pentakosta, hari peringatan turunnya Roh Kudus kepada para murid-murid. Hari pembuktian semua janji Yesus kepada para murid-Nya sebelum Dia naik ke sorga. Janji akan turunnya Roh Penghibur yang akan memimpin dan menginsafkan akan dosa (Yohanes 16:8).
Yesus dengan tegas menjelaskan janji akan datangnya Roh Penghibur bagi para murid dalam Yohanes 16:4b-15. Yesus menyatakan bahwa Roh Penghibur yakni Roh Kudus akan datang menggantikan Yesus yang akan meninggalkan para murid. Roh Penghibur itu yang akan menginsafkan terhadap dosa, kebenaran, dan penghakiman. Roh Kudus yang akan memberitakan akan hal-hal yang akan datang yang keluar dari mulut Allah. Roh Kudus yang akan memimpin senantiasa berjalan dalam rencana Allah dan agar dapat memuliakan Allah. Inilah pekerjaan Roh Kudus.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Hari Pentakosta?
Hari Pentakosta telah lewat. Lima Puluh Hari sudah berlalu sejak peringatan kebangkitan Yesus Kristus di Hari Paskah. Apakah kita masih mengingat peristiwa Jumat Agung dan Paskah? Adakah kita masih mengenang pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus?
Lewat Jumat Agung dan Paskah, Yesus membuktikan bahwa semua rencana dan janji Allah akan penyucian dosa dan keselamatan manusia adalah telah digenapi. Lewat peringatan hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga, kita beroleh kepastian akan janji hidup yang kekal bersama-sama dengan Allah di sorga. Dan lewat Pentakosta, kita belajar bahwa Yesus tidak pernah ingkar janji: Roh Penghibur yang dijanjikan telah datang ke atas semua murid.
Lewat Hari Pentakosta, kita belajar bahwa kasih Allah begitu besar dan nyata bagi kita. Menanggung seluruh dosa dan upah dosa, mengampuni dan menebus dosa kita dengan kematian Yesus di salib. Kasih Allah yang memperbarui hidup dan hubungan kita dengan Allah. Kasih Allah yang senantiasa menaungi dan memimpin kita dalam kebenaran. Kasih Allah yang senantiasa bersama dengan kita, memampukan kita berani menghadapi tantangan, maju terus memberitakan karunia Allah. Bukan karena kekuatan dan kemampuan kita. Namun karena penyertaan Allah Roh Kudus semata.
Selamat hari Pentakosta. Selamat merasakan kasih Allah.
Sumber Gambar : blogspot.com