Betlehem: Digenapinya Janji Allah
Sekali lagi Natal datang mengunjungi kita. Natal masih setia datang untuk mengingatkan kita kembali. Mengingatkan kita akan Yesus Kristus yang datang ke dalam dunia. Mengingatkan kita akan Yesus Kristus yang datang dan memperkenalkan Pribadi Allah bagi setiap manusia. Mengingatkan kita akan kesetiaan Allah akan janji-janji-Nya.
Di Betlehem ada kepastian dari janji-janji Allah. Malaikat menyampaikan sesuatu yang mulanya tidak dapat dimengerti oleh para gembala. Namun, ketika mereka memutuskan untuk pergi ke Betlehem, menemui bayi tersebut, mereka mendapatkan kepastian dari apa yang telah mereka dengar. Janji Allah itu pasti.
Nabi Mikha sudah menubuatkan akan kelahiran seorang yang akan memerintah Israel terdapat dalam Mikha 5:1.
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Kota Mungil Betlehem
Di Betlehem seluruh nubuatan nabi Mikha ratusan tahun lalu, tentang datangnya Mesias, tergenapi sudah. Allah tetap setia. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
O little town of Bethlehem
How still we see thee lie
Above thy deep and dreamless sleep
The silent stars go by
Yet in thy dark streets shineth
The everlasting Light
The hopes and fears of all the years
Are met in thee tonight
Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
harapanmun dan doamu kini terkabullah.
Di Betlehem juga ada pujian dan sukacita. Setelah para gembala pergi ke Betlehem dan menemui bayi Yesus, mereka pulang sambil memuji dan memuliakan Allah. Mereka memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka (Lukas 2:20). Artinya, bahwa di Betlehem dan sukacita yang amat besar, ada pujian, yang semuanya itu ditaruh Allah di dalam hati dan hidup para gembala itu.
Di Betlehem pula, kita diingatkan untuk hidup dekat Tuhan dan mau mengandalkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita, karena selalu ada pujian dan sukacita yang disediakan oleh Allah sendiri. Saya yakin bahwa gembala itu adalah orang yang tidak kaya, mungkin mereka juga tidak tahu pasti yang hendak mereka makan esok harinya, atau terhadap hewan ternaknya. Namun, kembali dari Betlehem mereka membawa sukacita dan pujian bagi Allah, yang membuat mereka tidak takut dan kuatir lagi. Ada pujian dan sukacita melimpah. Pujian dan sukacita yang menghapus seluruh ketakutan dan kekuatiran.
For Christ is born of Mary
And gathered all above
While mortals sleep, the angels keep
Their watch of wondering love
O morning stars together
Proclaim the holy birth
And praises sing to God the King
And Peace to men on earth
Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu;
malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh.
Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik:
Sejahtera di dunia! Segala puji naik!
Lirik lagu:
O Little Town of Betlehem, Philips Brooks
Hai Kota Mungil Betlehem KJ 94 Terj. Yamuger
Sumber Gambar : BlogSpot