Bukan Kematian yang Biasa
Salib-Mu, Kristus, tanda pengasihan
mengangkat hati yang remuk redam
membuat dosa yang tak terperikan
di lubuk cinta Tuhan terbenam
Di dalam Tuhan kami balik lahir
insan bernoda kini berseri
teruras darah suci yang mengalir
di salib pada bukit Kalvari
(lirik lagu: Menjulang Nyata Atas Bukit Kala, KJ 183)
Bukan Kematian yang Biasa
Kematian Yesus di kayu salib jelas bukan kematian yang biasa. Kematian-Nya memberikan sebuah kepastian akan penebusan dosa-dosa manusia. Kita, manusia, yang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah seharusnya mendapatkan maut sebagai ganti dari dosa-dosa itu. Kita juga tidak pantas lagi disebut anak-anak Allah. Tetapi apa kenyataannya?
Kita telah dibebaskan dari belenggu maut akibat dosa. Hidup kita berubah drastis, dari yang penuh dosa dan cela, menjadi suci dan kudus. Kita layak untuk disebut sebagai anak Allah. Kita juga diundang untuk turut di dalam Kerajaan Allah. Lebih jauh lagi, kebangkitan Yesus memastikan bahwa maut dan dosa itu tidak akan pernah menang atas hidup kita. Kita beroleh jaminan keselamatan di dalam nama Yesus Kristus. Ia memberikan pengampunan dan pemulihan kepada kehidupan kita semua. Yang dahulunya kotor dan cemar, sekarang telah menjadi suci dan kudus. Yang sebelumnya merah seperti kirmizi, sekarang telah menjadi putih seperti bulu domba.
Yesus tidak kalah dari maut, Ia menang, Ia menang dengan gilang-gemilang. Ia mengalahkan maut itu melalui kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga. Yesus amat mengasihi kita, Ia mau berkorban demi Anda dan saya. Ia mau hidup kita diubahkan dan tinggal di dalam-Nya. Tidak ada harga yang dapat menandingi pengorbanan-Nya.
Di dalam Tuhan kita dilahirkan kembali. Kehidupan yang suci dan kudus sudah diberikan kepada kita yang mau percaya kepada-Nya. Begitu pula dengan jaminan keselamatan dan hidup kekal. Hanya sekarang tinggal bagaimana sikap kita, apakah kita mau menerima pengorbanan Yesus di dalam kehidupan ini?
Terima kasih Yesus, Engkau mau mati bagi kami
Terima kasih juga, karena Engkau sudah bangkit
Sekarang kami percaya sepenuhnya
Bahwa hidup di dalam-Mu adalah hidup seutuhnya
Sumber Gambar : BlogSpot
3 thoughts on “Bukan Kematian yang Biasa”