Dia Lahir untuk Mati
Di Jepang, satu bulan sebelum natal, kira-kira dari akhir bulan November, jalan-jalan sudah dihiasi dengan pohon natal. Di sepanjang jalan, banyak sekali iklan yang mengangkat tema mengenai natal. Meskipun banyak orang merayakan kelahiran Yesus, tampaknya tidak banyak orang yang menyadari tentang makna perayaan kelahiran Yesus yang sesungguhnya.Ya, mereka hanya tahu dan larut dalam perayaan semata.
Yesus, Dia Lahir untuk Mati
Kita tahu bahwa kelahiran Tuhan Yesus tidaklah biasa karena Dia lahir dari seorang perawan. Hidup-Nya juga unik karena hanya Dialah yang hidup tanpa dosa. Kematian-Nya juga tidak biasa. Dia mati di atas kayu salib. Dia bukanlah korban dari ketidakberuntungan, tetapi Yesus mati untuk suatu perjuangan yang mulia. Dia juga tidak mati hanya untuk memberikan teladan yang baik. Ada hal yang jauh lebih berarti dari semua itu. Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi Juruselamat bagi kita semua! Ya, Dia mati agar kita bisa selamat dan hidup selamanya.
Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia datang “untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Luk. 19:10). Siapakah yang hilang? Alkitab mengatakan kepada kita bahwa “semua orang telah berbuat dosa” dan bahwa “upah dosa adalah maut” (Rm. 3:23; 6:23). Demi menyelamatkan dunia, Yesus harus mati untuk itu. Dia datang dan hidup tanpa cacat dan cela, dan kemudian menanggung kematian yang seharusnya kita tanggung. Makna yang sebenarnya dari Natal adalah bahwa Yesus dilahirkan untuk mati. Karena Dia disalibkan dan kemudian bangkit dari kematian, pengampunan dosa dan jaminan akan surga saat ini ditawarkan kepada semua yang percaya (Yoh. 1:12).
Sudahkah Anda menerima hadiah keselamatan dari Allah? Jika Anda belum menerimanya, terimalah pada hari ini juga, dan saya yakin Anda tidak akan pernah menyesal apabila sudah mengenal dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda.
Jika kita tidak melihat bayangan salib di palungan,
kita kehilangan makna sebenarnya dari kelahiran Kristus.
Sumber Gambar : BlogSpot