Dia Mati Supaya Kita Hidup
Dia Mati Supaya Kita Hidup – Kematian sering dipahami sebagai akhir manusia di dunia ini. Kematian juga merupakan sebuah keadaan di mana seorang manusia yang mengalaminya tidak berdaya, karena tidak berfungsinya organ-organ vital tubuh. Kematian menghentikan semua aktivitas dan kegiatan seseorang. Kematian pasti dialami oleh semua orang, tanpa kecuali, yang membedakan hanya waktunya saja. Alkitab mengajarkan kepada kita, bahwa kehidupan kekal akan diterima oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus. Jaminan tentang hidup kekal telah diberikan Kristus melalui salib dan pengorbanan-Nya di Kalvari. Jadi kehidupan kekal yang diterima oleh orang percaya diperoleh dari “kematian”.
Tuhan Yesus telah mati di Kalvari, supaya kita yang tadinya berdosa mengalami pembaruan melalui Roh Kudus. Kematian-Nya telah membuat manusia rohani kita menjadi hidup kembali. Karena sebelum percaya kepada Tuhan Yesus, kehidupan rohani kita mati karena dosa, sehingga tidak dapat membangun hubungan dengan Allah. Kematian Kristus telah mendamaikan kita yang berdosa dengan Allah yang Kudus. Perdamaian dengan Allah merupakan sebuah pemulihan hubungan yang rusak antara Allah dan manusia yang mau membuka hatinya, supaya kuasa Kristus bekerja.
Banyak orang yang merayakan Jumat Agung dan Paskah, tetapi hanya bersifat lahiriah saja. Mereka merayakan karena tuntutan tradisi di lingkungan kristennya, bukan karena imannya kepada Kristus. Tetapi setiap orang yang menjadikan Jumat Agung dan Paskah sebagai saat untuk menginstrospeksi kehidupannya, supaya menjadi lebih baik lagi, maka mereka adalah orang-orang yang dapat merasakan dan mengalami kuasa kehidupan dari Kristus yang membaharui hidupnya dari hari ke hari.
Kematian Kristus merupakan peristiwa yang penuh cerita yang menyedihkan. Sengsara Kristus merupakan sebuah cerita yang penuh kebencian dari orang Yahudi dengan alasan yang dicari-cari memvonis mati Tuhan Yesus. Kematian Yesus adalah cara eksekusi paling kejam dalam sejarah peradaban dunia. Dia yang benar dipersalahkan, supaya kita yang salah dapat dibenarkan. Kesusahan, penyakit dan berbagai penderitaan manusia ditanggung-Nya, supaya kita orang berdosa diberi kesempatan untuk mengalami pembaharuan dan menerima keselamatan kekal.
Kristus telah mati, supaya kita yang seharusnya mengalami kematian, mendapatkan hidup kekal.