Imanuel — Allah Beserta Kita
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:23)
Kata Yesus kepadanya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)
Dapatkah teman-teman menjumpai persamaan di antara kedua ayat di atas? Ya, persamaannya adalah kata kunci bahwa Allah beserta dengan manusia. Dari sejak sebelum kelahirannya, Allah sudah menyatakan janji-Nya, bahwa Ia akan bersama dengan manusia. Imanuel.
Imanuel Allah Beserta Kita
Lalu sepanjang hidupnya, Yesus selalu berhubungan dengan sesama manusia. Yesus mengajar orang banyak, menegur mereka yang munafik dan bersalah, menjamah dan menyembuhkan mereka yang sakit, mengusir setan dari orang yang kerasukan, dan membangkitkan orang mati. Tidak sampai di situ saja, sesaat menjelang kematian-Nya, kasih dan janji Allah juga tetap terdengar. Ya, Allah akan bersama dengan manusia di Firdaus, selama-lamanya.
Dari pembacaan di atas, kita bisa belajar minimal 2 hal.
Pertama, Allah begitu mengasihi dan selalu bersama dengan manusia. Dari sejak jaman perjanjian lama, Allah selalu berjalan bersama dengan manusia, yang diwakili oleh Bangsa Israel. Walaupun kadang-kadang Bangsa Israel sering membuat Tuhan Allah marah dan murka, Tuhan tetap mengasihi mereka. Kasih Allah ditunjukkan lewat hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diberikan dan mujizat perbuatan ajaib yang Allah nyatakan bagi mereka. Tapi tetap saja, Bangsa Israel berpaling dari Allah dan malah menyembah ilah lain. Lalu apakah kasih Allah lantas sirna dan pudar? Tidak, Allah tetap mengasihi manusia. Allah menunjukkan kasih-Nya itu dengan mengirimkan Yesus Kristus sebagai penyelamat manusia. Yesus hadir di dunia untuk mengadakan pendamaian atas dosa. Segala upah dosa dan murka Allah ditanggung Yesus di atas kayu salib. Kasih Allah terpancar dari salib.
Selanjutnya Paulus juga dengan tegas menyatakan:
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang diatas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Roma 8:38-39)
Yang kedua, di dalam Kristus dan melalui kuasa Roh Kudus, Allah menyelamatkan orang bertobat dan bukannya semua orang akan diselamatkan. Yang diselamatkan hanyalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Yesus tidak berkata, “Hari ini semua akan beserta dengan Aku di Firdaus.” Yesus juga tidak mengatakan bahwa kedua perampok yang disalibkan bersama-sama dengan Dia, baik yang bertobat maupun yang tidak, akan dirangkul-nya dan dibawa-Nya ke Firdaus, TIDAK. Yesus berkata, “Hari ini juga, engkau akan bersama-sama dengan AKu di dalam Firdaus.” Berarti orang lain tidak dibawa-Nya ke Firdaus, melainkan hanya orang yang bertobat dan mengenal Kristus dengan sesungguhnya. Mereka yang tidak bertobat dan hanya mempermainkan Alkitab untuk kepentingan agama sendiri akan binasa dengan dosanya sendiri. Hanya mereka yang bertobat akan diselamatkan.
Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Kasih. Bila kita yang dengan rendah hati mengaku segala dosa yang kita lakukan, Allah akan memberikan pengampunan-Nya. Pengampunan-Nya cuma-cuma kita dapatkan, tapi bukan murahan. Pengampunan terjadi dengan pencurahan darah yang suci dan kudus, darah Yesus. Melalui karya keselamatan yang dikerjakan Allah melalui kematian Yesus di kayu salib, kita dibersihkan dan dilayakkan untuk mendekat kepada Allah. Kita bersama dengan Allah selama-lamanya. Allah beserta kita. Imanuel.
Sumber Gambar : BlogSpot