Jumat Agung dan Kebebasan Beragama
Hari Jumat Agung, Peringatan Kematian Isa Almasih. Berulang kali kita merayakan hari yang satu ini, tapi apakah dampaknya masih ada bagi kita? Dan dalam lingkup yang lebih luas, masihkah ada implikasinya bagi kehidupan bernegara kita? Bagaimana hubungannya dengan kebebasan beragama yang hangat dibicarakan?
Di hari Jumat itu bumi menangis sedih. Sebab agama, untuk kesekian kalinya, telah menelan korban lagi. Sampai kini bumi masih terus menangis sedu sedan. Sebab korban-korban lainnya masih terus berjatuhan. Orang-orang itu dibunuh demi kemurnian agama.
Hari Jumat siang itu, orang-orang yang menyebut diri beragama menyalibkan Yesus. Katanya atas nama kebenaran dan kemurnian agama. Kali itu adalah agama Yahudi.
Jumat Agung dan Kebebasan Beragama
Para Ahli Agama menyalibkan Yesus bukan karena Yesus jahat. Lihat saja apa yang dilakukannya pada orang banyak. Menyembuhkan yang sakit, memberi makan banyak orang, dan sederet mujizat lain yang mencengangkan. Pilatus, Sang wali negeri pun menyatakan bahwa Yesus tidak bersalah.
Lantas, mengapa Yesus harus disalibkan? Sebabnya, di mata penganut agama yang fanatik, kejahatan bukan dosa utama. Makanya mereka memilih membebaskan Barabas yang jahat ketimbang Yesus yang disebut penghujat dan penyesat agama.
Mengapa Barabas yang jahat itu dibebaskan? Itu karena kejahatan punya ukurannya sendiri. Contohnya membunuh, mencuri, dan memperkosa. Tapi untuk penghujat dan penyesat, apa ukurannya?
Untuk yang satu ini memang tak ada ukuran yang berlaku. Mungkin satu-satunya ukurannya adalah: bila keyakinan Anda berbeda dengan saya. Keyakinan yang berbeda ini dianggap jahat, sesat, dan berbahaya bagi para penganut agama. Makanya mata mereka jadi merah menyala, berang dan ingin menumpas perbedaan. Menumpas perbedaan demi menghilangkan kesesatan. Menumpas perbedaan demi kemurnian agama. Menumpas perbedaan demi membela kebenaran.
Di hari Jumat itu bumi menangis sedih. Sebab agama, untuk kesekian kalinya, telah menelan korban lagi. Bahkan hingga kini korban-korban keberangan agama pun masih berjatuhan. Tidak terkecuali di tanah air tercinta Indonesia.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2
3 thoughts on “Jumat Agung dan Kebebasan Beragama”